Rabu 05 Aug 2015 18:00 WIB

Grand Romantic, Ekspresi Cinta Nate Ruess

Red:

Lebih kondang dengan nama Nate Ruess, penyanyi bernama lengkap Nathaniel Joseph Ruess semakin memantapkan kiprahnya di dunia musik internasional. Kariernya dimulai dengan menjadi vokalis utama dalam band pop indie, Fun. Suaranya yang khas mudah dikenali dalam lagu andalan band tersebut yang berjudul "We Are Young."

Tak hanya sebagai penyanyi, Ruess juga merupakan seorang pencipta lagu yang andal. Salah satu lagu ciptaannya berjudul "Just Give Me A Reason" bahkan masuk ke 100 tangga lagu terbaik Amerika Serikat versi Billboard. Lagu tersebut ia nyanyikan berduet dengan Pink.

Sebagai penyanyi dan pencipta lagu, Ruess telah lama mendambakan sebuah album yang semua liriknya ia tulis sendiri. Setelah 15 tahun berkelana bersama Fun, Ruess akhirnya berhasil merilis solo album debutnya dalam bentuk fisik dan digital. Album yang telah ditunggu-tunggu fan Ruess di seluruh dunia itu diberi judul Grand Romantic.

Album Grand Romantic terdiri atas 12 lagu, yaitu "Grand Romantic" (intro), "Nothing Without Love", "Ahha", "Take It Back", "You Light My Fire", "What This World Is Coming To" (turut menampilkan Beck), "Great Big Storm", "Moment", "It Only Gets Much Worse", "Grand Romantic", "Harsh Light", dan "Brightside".

Ruess mengatakan, memiliki album sendiri bukan hanya untuk menunjukkan eksistensinya di dunia musik. Ia menganggap hal tersebut merupakan tantangan baru yang harus ia jalani sebagai seorang musikus. Single andalan Ruess dalam album ini adalah "Nothing Without Love". Ia mengaku single ini merupakan single pertama yang ia tulis khusus untuk solo album perdananya. "Nothing Without Love" menjadi salah satu dari tiga lagu favorit yang saya buat di album ini," ujar Ruess dalam peluncuran album Grand Romantic di Hardrock Cafe, Pacific Place, Jakarta Selatan.

Menurut Ruess, "Nothing Without Love" adalah lagu yang kuat. Ia menciptakan lagu tersebut dengan sebuah gebrakan baru, yaitu tanpa chorus. "Kekuatan lagu ini membuatnya berbeda dengan lagu-lagu lain yang pernah saya ciptakan dulu," jelasnya.

Sejak pertama dirilis beberapa waktu lalu, video musik "Nothing Without Love" garapan sutradara Anthony Mandler telah meraih hampir enam juta penonton di Youtube. Selain itu, "Nothing Without Love" juga masuk ke dalam kategori Hot Rock Songs dan Alternative Songs dalam tangga lagu Billboard.

Ruess menjadikan "Grand Romantic" sebagai judul lagu karena ia ingin mengekspresikan rasa cintanya. Namun, tidak seluruh lagunya bercerita mengenai cinta yang bahagia. Ada juga lagu yang menggambarkan kesedihan cinta. "Saat membuat album ini, saya sedang jatuh cinta dan sebenarnya saya sudah memiliki rencana album saya akan dinamai Grand Romantic," tutur Ruess.

Nate Ruess telah mempromosikan Grand Romantic melalui berbagai penampilan dalam acara TV, termasuk "NBC’s Today" dalam acara "Toyota Summer Concert Series–live dari New York’s Rockefeller Center", "CBS This Morning Saturday", "ABC’s Jimmy Kimmel Live!", dan "NBC’s Late Night With Seth Meyers". Ruess juga tampil di event "The 2015 ESPYS".

Tak hanya itu, Ruess juga menyempatkan diri berkunjung ke beberapa negara yang juga menjadi bagian dari rangkaian promo album solonya. Indonesia mendapat kehormatan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dikujungi Ruess untuk melakukan peluncuran album.

Ruess mengaku sangat tertarik dengan Indonesia setelah banyak kawannya yang memberikan rekomendasi untuk mengunjungi Indonesia. Ruess bahkan tak menyangka kehadirannya disambut meriah oleh fannya di Jakarta. "Banyak yang meminta saya datang ke Indonesia dan ternyata Indonesia sangat mengagumkan," ujar Ruess. n c09 ed: reiny dwinanda

***

Selektif dalam Berkolaborasi

Sebagai musikus, Nate Ruess sangat perfeksionis. Ia selalu merasa sulit bekerja sama atau berkolaborasi dengan musikus lain. "Saya cenderung selektif memilih musikus mana yang cocok diajak duet," ujarnya.

Ruess akan sangat senang bekerja sama dengan seseorang yang bisa memberikan inspirasi. Tidak hanya soal musik, tetapi juga soal kehidupan. Ruess pertama kali berkolaborasi pada 2004 dengan Straylight Run menyanyikan "It’s For The Best". Tiga tahun kemudian, ia berduet dengan Steel Train dalam lagu "Kill Monsters in the Rain". Pada 2012, ia berkolaborasi dengan Anthony Green dalam lagu "Only Love".

Ruess paling terkesan saat ia berkolaborasi dengan Pink menyanyikan "Just Give Me A Reason". Lagu tersebut diakuinya didesain untuk dinyanyikan oleh dua suara. Perpaduan unik suara emas Pink dan Ruess menempatkan lagu ini sebagai lagu terbaik di berbagai tangga lagu di seluruh dunia.

Pada tahun yang sama, Ruess kembali melakukan kolaborasi dengan penyanyi rap Eminem. Keduanya membawakan lagu "Headlight" dalam album The Marshall Mathers. "Ketika bekerja sama untuk sebuah pekerjaan, saya selalu memiliki alasan yang kuat, termasuk dalam memilih Pink dan Eminem sebagai teman duet," kata dia.

Duet dengan Pink dan Eminem memberikan pengaruh kuat bagi karier Ruess. Beberapa penghargaan yang ia terima membuatnya semakin dikenal tidak hanya sebagai vokalis band Fun, tetapi juga sebagai penyanyi solo. Ia bahkan pernah mendapatkan penghargaan Hal David Starlight Award, yaitu penghargaan bagi penulis lagu yang memiliki dampak signifikan dalam industri musik melalui lagu-lagu original. Ia juga menjadi Artist of the Month dalam "You Oughta Know" di VH1.

Meski pernah mencapai kejayaan berduet, Ruess mengaku di album perdananya, Grand Romantic, hanya ada satu lagu yang dinyanyikan bersama musikus lain. Dalam lagu berjudul "What This World Is Coming To", ia menggandeng musikus Beck Hansen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement