Teknologi memang memudahkan. Mau dengar musik, tinggal berselancar di internet dan tersajilah ribuan lagu yang siap dinikmati. Mau baca buku, lebih gampang lagi. Tidak perlu repot membawa buku tebal, cukup bermodal ponsel cerdas atau tablet, aneka buku hadir.
Berkat aplikasi e-book, bagi yang hobi membaca buku, seperti menemukan oase. Sebenarnya, sejak era 1990-an e-book sudah muncul. Tapi, aksesnya masih rumit karena harus menggunakan disket atau CD. Kini, sebagian pembaca di Indonesia sudah mulai beralih menggunakan e-book dan ini membuat beberapa penerbit memulai ancang-ancang memasuki era digital.
Salah satunya adalah Mizan yang sudah mulai meluncurkan Mizan Digital Initiatives untuk mempersiapkan kompetisi buku yang mulai merambah ke dunia digital.
Presiden Direktur Mizan Haidar Bagir mengatakan, pergeseran tersebut disebabkan perkembangan informasi yang semakin pesat. Buku dalam bentuk cetak suatu saat pamornya akan menurun dan beralih menjadi barang koleksi, layaknya piringan hitam yang sekarang dijual untuk kebutuhan kolektor dan bukan kebutuhan secara massal.
Menurut Haidar, sekitar tiga sampai empat tahun terakhir, gejala tersebut mulai menguat. Apalagi, teknologi saat ini semakin canggih, sehingga akses informasi mudah didapatkan. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan pembaca digital di Indonesia jumlahnya akan meningkat.
"Hal ini merupakan suatu perkembangan yang alami dari sejarah kita sebagai penyedia informasi cetak dan sekarang beralih menggunakan platform multimedia yang disebut sebagai era konvergensi media," kata Haidar.
Sebagai penerbit yang sudah mulai beralih ke platform digital, Mizan memiliki sejumlah produk aplikasi program untuk semua kalangan masyarakat dari usia anak-anak hingga dewasa.
Aplikasi program tersebut tidak meninggalkan ciri khas Mizan yang selalu mendidik dengan pendekatan Islami. Mizan telah mempersiapkan aplication publisher, yakni map yang memproduksi program-program aplikasi berbasis multiplatform dalam berbagai jenis. Mulai dari edukatif murni, hingga entertainment dengan tetap memasukkan nilai-nilai Islam.
Beberapa produk aplikasi yang telah direncanakan, di antaranya, e-Hajj, Quran Memorization Tools, Game Muslim Village, 5.000 aplikasi buku interaktif, KKPK Writing Tools, dan C2C Market Place.
Selain itu, Mizan juga akan mempersiapkan online store baru dengan konsep yang kukuh dan diperkenalkan kepada pasar dunia. Oleh karena itu, MizanStore.com akan dikembangkan menjadi online mega store dengan cita rasa Islami yang kental serta memiliki nuansa pendidikan yang kuat.
Produk utama yang ditawarkan adalah buku dengan kuota 60 persen dalam segala jenis, termasuk e-book dan aplikasi buku interaktif. Selain itu, terdapat juga produk nonbuku sebanyak 40 persen.
Mizan juga menambahkan konten-konten yang sudah dikembangkan dengan baik agar mudah diakses melalui smartphone. Salah satu contohnya, yakni Mizan Mobile telah mengembangkan mobile site ceritaqu.com yang memberikan layanan berlangganan paket mobile book dari seri Kecil-Kecil Punya Karya.
Melalui layanan tersebut, pelanggan tak hanya bisa membaca buku sepuasnya melalui telepon genggam mereka, tapi juga bisa bermain game dan berinteraksi melalui platform media sosial yang ada di ceritaqu.com. Layanan ini dikenai biaya berlangganan dengan cara pulsa charging.
N rep: rizky jaramaya ed: endah hapsari
Ikuti Whatsapp Channel Republika
