Jumat 11 Mar 2016 18:00 WIB

FOKUS PUBLIK- Ridwan Kamil Teladan Kepemimpinan

Red:

JAKARTA — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi sorotan karena menolak untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Dia lebih memilih fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya saat ini.

Berbagai respons berdatangan. Banyak yang merespons sikap Ridwan secara positif karena dinilai tidak haus kekuasaan. Ridwan menyatakan, sikapnya itu menuruti nasihat dari Presiden Joko Widodo.

Dia mengaku didatangi dan mendatangi banyak pihak untuk mendapatkan pendapat terkait keikutsertaannya. Salah satunya dari Presiden Jokowi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Dalam pandangannya, ujar dia, Jokowi memberi masukan bahwa pemimpin bukan soal karier atau kesempatan yang lebib tinggi. Padahal, ada permasalahan di wilayah sendiri yang belum selesai. "Beliau bilang, jangan semata-mata mengejar sesuatu lebih besar tapi di depan mata belum terselesaikan," kata Emil di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/2).

Emil mengaku sudah bersahabat dengan Jokowi bahkan saat masih menjabat wali kota Solo. Karena itu, pandangan Jokowi menjadi salah satu masukan untuk mengambil keputusan terbaik. Jokowi juga disebutnya berpesan bahwa pemimpin yang memiliki potensi bukan untuk diadu bertanding kalah atau menang. Justru harus diapresiasi untuk saling bersinergi membangun kemajuan negara.

Ia menilai, nasihat Jokowi sangat bijak dan menjadi salah satu pertimbangannya. "Nasihat bijak dan saya pahami dengan baik," ujarnya.

Selain itu, ia menilai perlu menuntaskan permasalahan Kota Bandung yang belum sempurna. Sesuai janji kampanyenya saat terpilih pada 2013 lalu.  ed: Erdy Nasrul

***

Pertama Kali Terjadi di Indonesia

Fauzan Suhada, Depok, Jawa Barat

Masyarakat belum lama ini dikejutkan dengan pernyataan Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, yang mengumumkan tidak akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan alasan ingin menuntaskan amanah yang diberikan oleh rakyat sebagai wali kota Bandung. Mungkin baru pertama kali terjadi di negeri ini, seorang pemimpin menolak dukungan masif yang diberikan parpol dan memilih tetap menjaga amanah yang diberikan.

Saat ini amanah sudah banyak diabaikan dan para penguasa memilih bersifat pragmatis dengan mementingkan harta, takhta, dan wanita. Hal ini seperti santapan empuk media massa. Rasulullah SAW telah mengingatkan dalam hadis masyhur dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang tiga tanda orang munafik. Yaitu, jika berkata dusta, jika diberi amanah khianat, dan jika berjanji ingkar.

Hadis ini memberikan pelajaran bagi kita semua untuk menjaga setiap amanah yang diberikan agar kehidupan kita berkah. Kaum Muslimin, yang selama ini dalam kondisi lemah dan senantiasa diadu domba oleh para pemimpin yang bersifat munafik dan merupakan para pembantu musuh Allah, telah menunjukkan sikap sabar dan tawakal yang luar biasa selain masih ada benih-benih maksiat di sebagian lainnya. Secara garis besar, permasalahan kepemimpinan umat Islam dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Praktik politik dinasti yang diterapkan penguasa yang justru bersifat zalim dan menyengsarakan umat Islam.

2. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di kalangan ring terdekat penguasa untuk menjaga kelangsungan praktik politik dinasti.

3. Kebijakan yang dikeluarkan penguasa yang cenderung menyalahi amanah dan memperkaya diri sendiri.

4. Ada upaya secara sistematis untuk menempatkan kepemimpinan kafir di negeri Muslim agar kekayaan alam umat Islam bisa dikeruk dengan mudah.

Mudah-mudahan umat Islam diberikan kekuatan dan ditolong oleh Allah SWT, sebagaimana Allah SWT telah menolong dakwah para nabi dan rasul-Nya. Semoga kita terlindung dari rencana jahat orang kafir yang dilaknat Allah.

Sebagai penutup, hendaknya para pemimpin mempertimbangkan data sebagai berikut, di mana jumlah penduduk miskin Indonesia hampir 100 juta orang dan 5,6 juta anak Indonesia alami gizi buruk, sebagaimana diinformasikan Dompet Dhuafa. Semoga Allah SWT melindungi para pemimpin yang amanah dan memberi kesehatan pada Bapak Ridwan Kamil sekeluarga.

Sudah Sepatutnya Pemimpin Berkomitmen

Didi Jahidi, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Mercubuana, Jakarta

Kang Emil sudah memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin yang amanah, bukan pemimpin yang oportunis hanya demi egonya dan ego segelintir orang. Seorang pemimpin yang meninggalkan amanah para pemilihnya demi jabatan yang lebih tinggi.

Kang Emil ini menjadi contoh bagi pemimpin pilihan rakyat di manapun menjabat. Sebab, ketika maju menjadi Bandung 1, itu adalah pilihan rakyat. Jadi, warga Bandung menyerahkan amanahnya ke Ridwan Kamil sehingga amanah itu harus dituntaskan hingga masa bakti selesai.

Jangan seperti pemimpin model kutu loncat, oportunis dengan memanfaatkan momen tanpa memedulikan suara yang mendukungnya. Pindah sana pindah sini demi ambisi pribadi dan orang-orang di belakangnya mengejar yang lebih besar, namun mengabaikan suara rakyat.

Sangat disayangkan saat ini banyak pemimpin lupa bahwa mereka disumpah untuk bekerja. Lupa bahwa mereka dipilih rakyat dan pemimpin tersebut punya kewajiban untuk menuntaskan amanah yang telah dititipkan rakyat yang memilihnya dan amanah tersebut harus diselesaikan hingga akhir masa bakti. Semoga ini menjadi contoh sekaligus budaya positif para pemimpin kita ke depan.

Sosok Langka yang Dirindukan

Al Firdaus, Guru Jakarta Islamic School Joglo, Jakarta Barat. 

Melihat rekam jejak Ridwan Kamil (RK) di Kota Bandung sungguh mengesankan. Beliau adalah sosok pejabat yang wajib diteladani oleh para politisi muda.

RK menjadi teladan bahwa orientasi politik bukan semata-mata hanya mengejar harta karun bernama jabatan, melainkan pada orientasi kerja nyata yang telah dijanjikan saat kampaye. Jika misi kampaye menanggulangi kemiskinan secara struktural sebagaimana diberitakan Republika 4 Maret lalu, mengapa orientasi tersebut berubah haluan dengan cepat?

RK sebagai wali kota Bandung fokus dengan pembenahan kota yang cukup rumit. Sebab, Bandung termasuk wilayah padat industri. Ada banyak pengunjung dari luar daerah. Pembenahan tersebut, seperti memperbaiki jalan yang berlubang, taman kota yang ditambah, kemudian RK meningkatkan taraf hidup usaha kecil dan menengah.

 

Program tersebut mungkin bagi pejabat lain terkesan kecil, tapi coba kita lihat dampak positifnya bagi masyarakat. Jalan di sana tidak berlubang, transportasi lancar, kecelakaan dapat diminimalisasi.

Ditambah adanya taman kota bagi masyarakat Bandung. Taman tersebut sebenarnya menguntungkan pedagang kecil yang berjualan.

Terakhir adalah meningkatkan taraf hidup usaha kecil dan menengah. Bagi RK, jantung warga Bandung adalah usaha dan bisnis. Kita akan banyak melihat beberapa produk bisnis yang menjanjikan dari bandung, seperti sepatu cibaduyut, jaket kulit, dll. Itu adalah produk lokal yang perlu dikelola dengan baik dan efisien.

RK dapat mengelolanya dengan baik. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mau belajar tentang bagaimana pengelolaan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang diterapkan di Bandung. Dengan kinerja RK yang gemilang itu, banyak partai politik yang ingin mencalonkan dirinya dalam pilgub DKI Jakarta. Tetapi, tawaran tersebut belum diterima.

Ia berkeinginan menghabiskan masa jabatannya. Sepertinya Ridwan Kamil memegang teguh amanah yang telah ia ucapkan saat sumpah jabatan. Beliau tak ingin terlena dengan tawaran politik fatamorgana yang dapat menyebabkan dirinya tak dapat berkarya untuk orang banyak. Apa yang dilakukan Ridwan Kamil adalah sosok langka yang dirindukan masyarakat.

Tak Rakus Jabatan

Giyat Yunianto, Bekasi, Jawa Barat

Tidak mudah mencari pemimpin yang amanah karena ketika seseorang dipilih untuk menjadi pemimpin, akan banyak sekali godaan dan rintangan yang menerpa.

Ridwan Kamil adalah salah satu teladan pemimpin yang amanah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mundurnya beliau sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Ya, jika Kang Emil tidak amanah, sudah pasti beliau akan terus maju menjadi calon gubernur DKI. Mundurnya Kang Emil merupakan bukti bahwa beliau tidak rakus dengan jabatan dan lebih mengutamakan kepentingan serta kesejahteraan rakyat.

Bangsa Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang amanah agar dapat bekerja dengan optimal dan tidak aji mumpung ketika memegang jabatan. Di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, Kota Bandung mengalami banyak perubahan yang signifikan dan insya Allah akan semakin baik.

Ya Allah, berikanlah Indonesia pemimpin yang amanah agar negeri kami menjadi semakin berkah. Semoga bermanfaat.

Terbilang Langka

Tatang Muljadi, Pegawai Pemda Karawang, Jawa Barat

Mencari pemimpin yang amanah untuk ukuran saat ini tampaknya cukup sulit. Setidaknya amanah terhadap komitmen yang telah dibuat dengan masyarakat pemilih untuk melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam satu periode, misalnya.

Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, Jawa Barat, merupakan salah seorang pemimpin daerah yang cukup dibilang langka. Dia memiliki prestasi juga teguh terhadap sebuah komitmen.

Saat pemimpin daerah (bupati/wali kota) lain berloncatan tergoda menerima tawaran berkompetisi ke jenjang kepemimpinan yang lebih tinggi, tapi Kang Emil keukeuh untuk terus ingin memajukan Kota Bandung dan tak tergoda bertarung di DKI-1. Padahal, peluang untuk mengalahkan Ahok sangat besar. Itulah Ridwan Kamil, pemimpin daerah yang terbilang langka.

Dia tidak melupakan amanah dan tanggung jawab. Pandai menempatkan dan menakar kemampuan diri, kapan harus maju atau tetap berjuang ditempat untuk beberapa saat. Jauh dari ambisi pribadi dan syahwat merebut kekuasaan. Dan memang benar, menjadi pemimpin tidak cukup hanya mengandalkan popularitas. Tetapi, yang terpenting juga memiliki kapabilitas, integritas, dan akuntabilitas. Agar setelah diberikan kesempatan, malah tidak stagnan ataupun berbuat korup.

Politik Punya Moral

Herwin Nur, Kota Tangerang Selatan, Prov Banten

Pilkada kerap dimanfaatkan partai politik untuk menjaring calon demi dimunculkan sebagai calon kepala daerah. Mereka yang diusung adalah kader partai dan tokoh masyarakat. yang paling diincar adalah sosok dengan popularitas dan elektabilitas tinggi.

Jakarta adalah ibu kota yang tak lepas dari masalah BMKG (banjir, macet, kebakaran, gusur). Namun, karena sebagai lahan basah, subur, dan serbaada, Jakarta menjadi berdaya tarik ekonomi yang prospektif, menjanjikan, dan menggiurkan. Rakyat dengan modal pas-pasan, bahkan tanpa modal hanya mengandalkan otot dan fisik, dari pelosok Indonesia berdatangan mengadu nasib ke Jakarta.

Pilkada  DKI Jakarta 2017 berdaya tarik politik sangat tinggi. Menjadi gubernur Jakarta adalah prestisius karena mengelola anggaran yang besar.

Berdasarkan pengalaman pilkada sebelumnya, ada anggota DPR yang kerap disebut wakil rakyat mengajukan dirinya. Mereka tak segan menanggalkan jabatannya. Mereka merasa perlu turun gunung.

Sejarah pilkada DKI Jakarta mempunyai catatan khusus. Ini adalah pelajaran politik bagi generasi mendatang. Jakarta berdaya tarik politik.

Kalau sukses di Jakarta, akan menjadi batu loncatan menuju kursi yang lebih tinggi. Pekerjaan paling berat adalah melaksanakan amanah sampai tuntas, tidak turun di tengah jalan, tidak ganti kendaraan menuju jabatan yang lebih tinggi.

Jadi, diharapkan revolusi mental menjadikan politik mempunyai kandungan moral yang nyata. Hal yang diutamakan adalah moral politik sebagai penyelenggara negara, bukan sekadar menyelesaikan kontrak politik.

Pemimpin Sejati yang Dirindukan

Ahmad Suhaely

Ibnu Umar RA telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Setiap dari kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Tak mudah menjadi pemimpin sejati. Sulit mendapatkan pemimpin yang melayani dengan sepenuh hati. Pemimpin sejati selalu bisa memberikan solusi terbaik untuk setiap masalah yang dihadapi. Pemimpin selalu melayani.

Pemimpin yang terampil, tangkas, cakap, bijak, dan adil senantiasa dirindukan oleh rakyatnya. Ciri pemimpin sejati terlihat jelas pada diri Rasulullah SAW. Empat sifat utama pemimpin sejati, yaitu jujur, menyampaikan apa adanya, dipercaya, dan cerdas.

Sifat yang pertama menggambarkan perkataannya tak berbohong. Perbuatannya juga tepat. Jadi, tak mungkin pemimpin yang sejati itu bersifat pembohong dan penipu.

Kedua, pemimpin sejati tidak akan menyembunyikan hal-hal yang penting bagi rakyatnya. Baik itu informasi berupa kebaikan maupun keburukan untuk rakyatnya.

Ketiga adalah kepercayaan. Pemimpin seperti ini tidak mengkhianati rakyatnya. Dia tidak berpura-pura bekerja dan mengabdi. Namun, di balik itu dia mengeruk kekayaan diri sendiri. Pemimpin yang sejati menyadari sepenuhnya bahwa jabatan yang diembannya adalah amanah. Karena amanah adalah janji, setiap janji adalah utang, dan setiap utang akan dimintai pertanggungjawabannya.

Keempat adalah cerdas. Pemimpin sejati harus cerdas dalam mengambil keputusan terkait kemaslahatan rakyatnya.

Sulit bukan berarti tak bisa. Jarang bukan berarti tak ada. Pemimpin sejati lahir dari rahim keluarga yang memegang teguh ajaran Islam, istiqamah dalam mengimplementasikan iman dan takwa.

Pemimpin sejati muncul dari pendidik (guru) yang ikhlas memberikan pengajaran dan pengamalan kebaikan dalam proses menjalani kehidupan. Keluarga dan lingkungan pendidikan harus menjadi teladan karena anak-anak kita adalah peniru terbaik. Mereka membutuhkan contoh teladan baik dari diri sendiri maupun tokoh yang ada.

Salah satu tokoh yang dinilai amanah adalah Ridwan Kamil.  Kita semua tahu bagaimana kecakapannya dalam memimpin Kota Bandung, penuh dedikasi dan semangat yang tinggi.

Meski punya kesempatan menuju jabatan yang lebih tinggi, beliau menolak dengan alasan masih ada amanah yang belum selesai di Kota Bandung. Banyak lagi para pemimpin yang mempunyai semangat dan perjuangan seperti Kang Emil.

Harapan kami, semoga Kang Emil dan para pemimpin lainnya tetap istiqamah menjalankan amanahnya. Karena, kami rindu akan hadirnya banyak pemimpin sejati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement