Jumat 02 Sep 2016 18:00 WIB

Inklusi Keuangan Didorong

Red:

JAKARTA--Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengadakan pertemuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan di Indonesia dan juga global.

Agus, dalam keterangan tertulis di Jakara, Kamis (1/9), mengatakan, tantangan untuk mendorong peningkatan akses masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan (inklusi keuangan) di Indonesia masih besar. "Keuangan inklusif telah menjadi prioritas nasional Indonesia," katanya.

Mengutip kajian dari Bank Dunia pada 2014, baru 36 persen dari penduduk dewasa di Indonesia yang memiliki rekening perbankan. Ratu Maxima melakukan kunjungan kerja ke BI sebagai utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Inklusi Keuangan (UNSGA).

Kepada Maxima, Agus mengatakan, Indonesia memiliki pedoman Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang disusun BI, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Terdapat enam program BI untuk keuangan inklusif, yakni pertama, pengembangan inovasi saluran distribusi, produk, dan jasa dalam bentuk layanan keuangan digital (LKD). Program kedua adalah penyaluran bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) secara nontunai.

Kemudian, ketiga, interkoneksi antarpenerbit uang elektronik, program keempat, yakni remitansi secara nontunai, kelima, yakni perluasan ekosistem melalui Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) dan program keenam adalah edukasi keuangan. Selain itu, kata Agus, BI juga aktif berperan dalam pengembangan UMKM melalui program pencatatan transaksi keuangan (PTK) dan program pengendalian inflasi.    antara, ed: Citra Listya Rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement