Jumat 05 Aug 2016 14:00 WIB

Gojek Raih Pinjaman Rp 7,2 Triliun

Red:

JAKARTA -- Layanan transportasi berbasis aplikasi, Gojek meraih kucuran pembiayaan baru senilai hampir 550 juta dolar AS atau setara Rp 7,2  triliun. Berdasarkan laporan TechCrunch proses pembiayaan bagi pesaing utama Grab dan Uber akan diumumkan pekan ini.

TechCrunch menurut sumber anonim menyebut, Gojek akan menggunakan pembiayaan tersebut untuk mendorong pertumbuhan layanan bisnis. Terutama untuk bersaing dengan rival lainnya yang menguasai pasar transportasi online di Indonesia.  Selain itu, pembiayaan ini juga tak disebut akan digunakan untuk ekspansi ke luar Indonesia.

Bulan lalu, menurut laporan The Wall Street Journal, Gojek melakukan pembicaraan terkait pembiayaan senilai 400 juta dolar dengan KKR dan Warburg Pincus. Saat ini investor yang terdaftar menyokong bisnis usaha rintisan ini antara lain Sequoia Capital, DST global, dan NSI Ventures yang berbasis di Singapura.

Kesepakatan ini diyakini akan membuat Gojek menjadi salah satu perusahaan rintisan paling bersinar di Asia dengan nilai valuasi sebesar 1,3 miliar dolar AS. Perusahaan berbasis teknologi lain yang memiliki valuasi di atas satu miliar dolar AS, antara lain Garena (3,75 miliar dolar), rival Gojek, Grab (1,5 miliar dolar hingga 1,6 miliar dolar), dan Lazada (1,5 miliar dolar AS).

Gojek didirikan sejak 2010, namun baru dikenal secara luas pada 2014. Hingga kemudian, pada 2015 perseroan mengalami pertumbuhan gemilang sejak memperkenalkan aplikasi di telepon seluler. Gojek yang memiliki hampir 200 ribu pengojek ini memiliki berbagai layanan selain mengantar penumpang, seperti mengantar makanan, belanja hingga pengiriman paket.

Gojek sebelumnya mengumumkan telah memproses 20 juta permintaan pemesanan dan di Juni 2016 mencapai 667 ribu per hari. Data TechCrunch menyebutkan, per April 2016 Gojek melayani permintaan layanan 256 ribu panggilan.

Berdasarkan dokumen internal TechCrunch,  Gojek memiliki dana tunai sebesar 104 juta dolar AS hingga Maret 2016. Sementara pengeluaran hingga bulan yang sama sebesar 73 juta dolar AS. Pembiayaan ini disebut penting untuk menghadapi persaingan yang tinggi di pasar Indonesia terutama untuk menyubsidi dan pembiayaan pemasaran produk.

Apalagi, sejak tahun lalu Grab memperkenalkan layanan yang sama yaitu GrabBike. Sementara Uber dengan Ubermoto miliknya mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia sejak 2016 ini. Hanya saja Gojek lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai pionir aplikasi ojek online. ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement