Rabu 29 Jun 2016 15:00 WIB

BTEL Lakukan Transformasi

Red:

JAKARTA — Pemegang saham PT Bakrie Telecom Tbk (Perseroan) menyetujui laporan pertanggungjawaban pengurusan dan pengawasan direksi dan dewan komisaris untuk  tahun buku 2015 dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Dalam RUPS, Selasa (28/6) ini, juga dilaporkan bahwa BTEL akan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK).

Setelah penerbitan OWK dan dengan asumsi seluruh OWK tersebut dikonversi menjadi saham baru, komposisi kreditur pemegang saham BTEL menjadi 55,4 persen dan sisanya adalah masyarakat dan pemegang saham awal. "Dalam komposisi yang baru ini, Huawei Group sebagai vendor telekomunikasi internasional akan memegang sekitar 9,0 persen," ujar Wakil Direktur Utama/CEO Bakrie Telecom Taufan E Rotorasiko berdasarkan rilis yang diterima Republika, Selasa (28/6).

Dengan komposisi saham tersebut, BTEL optimistis untuk melakukan perubahan susunan pengurus perseroan. Di mana Jastiro Abi sebagai direktur utama digantikan oleh R Bismarka Kurniawan yang juga salah satu direktur di PT Visi Media Asia Tbk.  

Perubahan susunan pengurus perseroan ini, ucap dia, menegaskan arah bisnis BTEL pada era yang baru. Di mana, selain menjadi penyelenggara jasa telekomunikasi seluler, juga menjadi penyedia produk dan layanan digital yang mencakup aspek informasi, komunikasi, dan hiburan. "Layanan telepon dasar seluler dengan teknologi terkini 4G LTE dan produk digital Triple Play akan menjadi lini depan bisnis baru BTEL," kata Taufan.

Ia meyakini, dukungan para pemegang saham akan memperkuat langkah Bakrie Telecom. Terutama dalam memasuki era baru dengan menghadirkan layanan Triple Play.

"Kami meyakini bahwa dengan pengalaman melakukan transformasi bisnis yang berulang, Bakrie Telecom akan dapat memasuki era baru layanan Triple Play sebagai pemain yang diperhitungkan," ujar Taufan. Pengalaman transformasi tersebut justru menjadi kunci keberhasilan Bakrie Telecom ke depan.

Beberapa waktu lalu, perseroan juga menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang menyetujui pengangkatan Mark Robson dan Andi Pravidia ke dalam jajaran direksi perseroan. RUPSLB juga menyetujui penerbitan saham baru lewat mekanisme tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD).  

Taufan meyakini, pengangkatan Mark Robson dan Andi Pravidia sebagai direktur perseroan dan penerbitan saham baru non-HMETD mampu memperbaiki struktur modal. Selain itu, juga meningkatkan kinerja perseroan dengan bisnis Triple Play selain mengembangkan bisnis digital lewat EsiaTalk serta layanan MVNO 4G LTE.

Mark Robson, ucap dia, memiliki pengalaman lama dalam bisnis Triple Play di mancanegara dan Indonesia. Begitu pula pengangkatan Andi Pravidia ke dalam tim manajemen bisa membantu terwujudnya visi misi Bakrie Telecom.

Taufan mengatakan, saat ini perseroan melihat ada kebutuhan besar dalam menyinergikan telekomunikasi, internet, dan media. Layanan Triple Play akan menjadi pilar pengembangan bisnis digital Bakrie Telecom. Untuk memulai layanan Triple Play, perseroan akan memberdayakan lebih dari 100 ribu homepass yang telah dimiliki.

"Dengan lisensi MVNO, jaringan fiber optik yang lebih dari 100 ribu homepass, kemampuan dan pengalaman bertransformasi, EsiaTalk, serta potensi LTE, kami akan berkontribusi ke kemajuan bangsa melalui solusi Triple Play," kata dia.     ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement