Senin 02 May 2016 14:00 WIB

PT PP Raih Kontrak Rp 4,96 T

Red:

JAKARTA--PT Pembangunan Perumahan PTPP (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PP (Persero) tahun buku 2015. RUPS menyepakati untuk membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar Rp 148 miliar atau setara dengan Rp 30,58 per lembar saham.

"Dana dividen itu dialokasi dari laba bersih tahun buku 2015 sebesar Rp 740 miliar. Sebesar 20 persen dari laba itu dibagikan sebagai dividen," ujar Direktur Utama Tumiyana pada pekan lalu berdasarkan rilis yang diterima Republika.

Terkait kinerja kuartal I, Tumiyana menyatakan, perseroan meraih kontrak baru sebesar Rp 4,98 triliun hingga April 2016 atau sekitar 16,08 persen dari target total kontrak baru tahun ini sebesar Rp 31 triliun. "Kontrak sebesar Rp 4,98 triliun itu terdiri atas kontrak baru induk perusahaan sebesar Rp 3,31 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp 1,67 triliun," papar dia.

Pada tahun ini, perseroan juga menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 2,8 triliun. Untuk menutupi kebutuhan capex itu, perseroan akan menggunakan dana kas internal. "Kami memiliki kas yang cukup kuat. Tahun lalu, kas hasil operasi perseroan sebesar Rp 3,2 triliun," katanya.

Saat ini, lanjut Tumiyana, pihaknya sedang mengkaji rencana penggalangan dana melalui dua instrumen, yaitu pinjaman perbankan dan penerbitan surat utang atau obligasi. Pihaknya akan mengombinasikan pinjaman bank dan obligasi dengan memerhatikan suku bunga yang rendah. Tumiyana mengemukakan bahwa suku bunga pinjaman perbankan saat ini berkisar sembilan persen hingga 9,5 persen sedangkan untuk obligasi sekitar 8,3 persen.

RUPS tersebut menyetujui pergantian direktur utama dan komisaris utama perseroan. Tumiyana yang sebelumnya menjabat direktur keuangan, diangkat menjadi direktur utama menggantikan Bambang Triwibowo. Sementara, Andi Gani Nena Wea diangkat menjadi komisaris utama, menggantikan Djoko Murjanto yang sebelumnya menjabat direktur jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sementara, PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) mencatat pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 21,7 persen pada kuartal I 2016 dibandingkan dengan periode yang sama 2015. Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha mengatakan, jumlah penumpang di 13 bandara Angkasa Pura I pada kuartal I 2016 ini mencapai angka 19,6 juta penumpang. Sementara, pada periode yang sama tahun 2015 hanya 16,1 juta penumpang.

Menurut Farid, seluruh bandara di bawah Angkasa Pura I mengalami kenaikan jumlah penumpang. "Bandara Adi Soemarmo Solo mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 50,3 persen. Diikuti Bandara El Tari Kupang 45,7 persen, Bandara Internasional Lombok (43,6 persen), dan Bandara Sam Ratulangi Manado (26,3 persen)," kata dia.

Selain jumlah penumpang, jumlah pesawat yang dilayani oleh 13 bandara Angkasa Pura I juga meningkat sebesar 12 persen. Jika kuartal I 2015 yang ada 161 ribu pergerakan, tahun 2016 tercatat 181 ribu pergerakan pesawat.

Penyebab pertumbuhan ini, katanya, karena kondisi perekonomian yang kian membaik dan didukung beberapa program investasi yang dicanangkan Angkasa Pura I mulai menampakkan hasilnya. "Selain itu, penambahan rute-rute baru, termasuk penerbangan umrah dari beberapa maskapai, juga memberikan dampak cukup signifikan," kata Farid.

Sejak Desember 2015-April 2016, ada 12 penambahan rute baru, termasuk penerbangan umrah masakapai Lion Air Banjarmasin-Jeddah-Madinah. Pada 3 Mei 2016, maskapai Garuda Indonesia juga akan membuka rute penerbangan umrah Solo-Jeddah.  antara ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement