Kamis 03 Dec 2015 17:15 WIB

Thailand Berambisi Jadi Eksportir Produk Halal

Red:

JAKARTA -- Thailand berambisi menjadi lima besar eksportir produk halal pada 2020. Perhatian dan dorongan khusus dari Pemerintah Thailand sengaja diberikan untuk mencapai target ini.

 

 

Foto: ist

 

 

 

 

 

 

Institut Pangan Nasional Thailand (NFI) mendorong pemanfaatan peluang ekspor pangan halal selama lima tahun ke depan ini. Untuk tahun fiskal 2016, Kementerian Perindustrian Thailand mengalokasikan 180 juta baht untuk promosi ekspor produk halal.

NFI sendiri mendapat alokasi 120 miliar baht. Pun Pusat Dewan Islam Thailand yang mendapat alokasi melalui Departemen Promosi Industri.

Pemerintah Thailand juga akan menggulirkan program pengembangan produk halal untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan Otop (One Tambon, One Product) untuk mempercepat pencapaian target ekspor pada 2020, demikian dilansir The Nation, Rabu (2/12).

Direktur NFI Yongwutti Saopruek mengatakan, Kamar Dagang Dubai memproyeksikan pasar produk halal global akan mencapai 23 triliun dolar AS (824 triliun baht), termasuk di dalamnya bahan-bahan kimia, pangan, keperluan rumah tangga, kosmetik, pakaian, dan bahan obat.

Pada tahun lalu, belanja produk halal mencapai 1,1 triliun dolar AS atau 20 persen dari belanja global. Nilainya akan naik menjadi 1,6 triliun dolar AS pada 2018.

Dengan hampir 2 miliar jiwa, konsumen Muslim menjanjikan pasar ekspor yang luar biasa. Tahun lalu, Organisasi Kerja sama Islam (OIC) dengan 57 negara anggotanya mencetak nilai impor hingga 164 miliar dolar AS. Industri ini tumbuh rata-rata 16 persen dalam lima tahun belakangan.

Ini adalah yang tercepat dibanding pertumbuhan perdagangan produk pangan global yang rata-rata 10 persen per tahun. Pada 2014, ekspor produk halal Thailand mencapai 200 miliar baht (6 miliar dolar AS) dan masuk di jajaran 10 besar eksportir halal dunia.

Dengan meningkatnya penerimaan konsumen dan makin dikenalnya produk halal, Thailand yakin bisa terus berekspansi. Ini didukung pula pertumbuhan populasi Muslim dan permintaan produk halal berkualitas yang terus naik.

Pemerintah Thailand juga terbantu dengan perkembangan jual beli daring (dalam jaringan/online)) dan sistem sertifikasi halal yang kian berkembang. Sudah lebih dari 5.000 perusahaan yang tercatat memproduksi produk halal di sana, mulai dari produk pertanian, tekstil, hingga kesehatan.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menilai Indonesia belum siap menjadi eksportir terbesar produk-produk halal di pasar global. Padahal, Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia.

Pemasaran produk makanan halal dinilai kementerian ini belum mampu menguasai pasar global, bahkan ke negara tetangga, yaitu Malaysia. Hal itu terbukti dari data Atase Perdagangan Indonesia di Malaysia.

Kepala Pusat Humas Departemen Perdagangan Robert James Bintaryo menyatakan, Indonesia menduduki peringkat keempat dari negara-negara eksportir makanan halal ke Malaysia. Peringkat satu hingga tiga yakni Australia, Cina, dan Selandia Baru.

Nilai impor produk makanan halal Malaysia mencapai 1,115 miliar dolar AS atau 23 persen dari total impor makanan olahan halal sepanjang 2008. "Malaysia (justru) menawarkan peluang bagi pengusaha makanan minuman (mamin) Indonesia untuk masuk ke pasar mereka," katanya. n antara ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement