Senin 30 Nov 2015 13:00 WIB

Operator Pelabuhan Dunia Kelola Tanjung Api-Api

Red:

NUSA DUA--Dubai Port Authority Corporation resmi berinvestasi pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Tanjung Api-Api Sumatra Selatan (Sumsel). Selain investor asing, kawasan yang masuk kategori Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini juga diminati investor lokal, PT Indorama.

Gubernur Provinsi Sumatra Selatan Alex Nurdin mengatakan, Dubai Port merupakan investor besar yang akan mengembangkan pelabuhan laut dalam (deep sea port) di Tanjung Api-Api.

Dubai Port Authority Corporation merupakan operator pelabuhan kelas dunia dan berpengalaman menjadi operator pelabuhan, salah satunya Jebel Ali Port di Dubai, United Emirate Arab (UEA).

Tanjung Api-Api, kata Alex, akan menjadi kawasan ekonomi strategis yang terintegrasi dengan jaringan kelistrikan, perkeretaapian, serta jalan tol. "PT Pelindo sebagai BUMN pelabuhan nasional sudah menyelesaikan studinya terkait pengembangan pelabuhan ini," kata Alex kepada Republika di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/11).

PT Indorama akan membangun smelter (pabrik pengolahan) alumina. Smelter ini memerlukan energi listrik mencapai 1.250 megawatt (MW). Kawasan ini juga akan dilengkapi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kapasitas 2 x 150 MW. KEK Tanjung Api-Api menjadi bagian dari tiga proyek pengembangan kawasan khusus di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Untuk tiga proyek ini, pemerintah menyediakan investasi hingga Rp 30,5 triliun. 

Sementara, Menko Perekonomian Darmin Nasution berharap, KEK Sei Mangkei dengan kapasitas 200 unit industri dapat berperan bagi percepatan pembangunan Indonesia. Di samping, menjadi daya saing Indonesia dengan mengurangi ketergantungan barang impor.

"KEK Sei Mangkei ini merupakan KEK pertama yang diresmikan kesiapan beroperasinya oleh Presiden Jokowi pada 27 Januari 2015," kata Darmin saat meresmikan Pabrik PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) di KEK Sei Mangkei, Simalungun, Sumut, Kamis (26/11).

KEK Sei Mangkei dinilai memiliki daya dukung sangat komprehensif di sekitarnya. Salah satunya sumber bahan baku sangat memadai.

Sumber daya air berkelanjutan dari Danau Toba mencapai 3,5 miliar meter kubik (m2) per tahun. Dengan ketinggian 900 meter dari permukaan laut, lanjutnya, menjadikan Danau Toba sebagai pembangkit listrik yang berkelanjutan dan bersih.

Melalui aliran Sungai Asahan, Sumut berpeluang membangkitkan sekitar 1.100 MW daya listrik. Selain Sungai Asahan, kata dia, di pesisir Pantai Timur Sumut juga terdapat enam wilayah sungai, termasuk Bah Bolon.

Wilayah sungai ini menjadi sumber daya penting bagi keberlanjutan KEK Sei Mangkei, Kuala Tanjung, dan aktivitas sosial-ekonomi lain di wilayah ini.

KEK Sei Mangkei memiliki akses ke Selat Malaka yang akan terkoneksi langsung dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Setiap tahun, tidak kurang dari 120 ribu lalu lintas kapal melalui Selat Malaka yang mengangkut 45-50 persen perdagangan dunia. Artinya, setiap hari lebih dari 300 kapal melalui Sumut. n ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement