Selasa 07 Jul 2015 14:00 WIB

Peredaran Uang Palsu Marak, Jangan Lupa 3M

Red:

JAKARTA - Rasio uang palsu yang terbit meningkat dari tahun lalu. Sebelumnya, 11 sampai 12 lembar per satu juta rupiah, kini 15 lembar per satu juta.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, peningkatan tersebut terjadi karena BI menemukan uang palsunya masih di tangan pengedar dan belum diedarkan. "Atas bantuan polisi serta laporan langsung dari masyarakat, kami bisa langsung menangkap para pengedar," jelasnya kepada wartawan, dalam jumpa pers, di Monas, Jakarta, Senin, (6/7).

Meski begitu, Ronald menyatakan, tingkat kepalsuannya masih mudah dikenali. "Kalau masyarakat masih ingat 3M, 'melihat meraba menerawang', maka tidak ada masalah," tambahnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacob tak memungkiri bulan Ramadhan memang menjadi waktu bagi oknum tak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu. "Sebenanya sih sama saja peredaran uang palsu meningkat karena masyarakat banyak pakai uang cash jadi ditemukan lebih banyak uang palsu," ujarnya kepada wartawan, di Gedung BI, Rabu, (10/6).

BI bakal terus melakukan sosialisasi terkait keaslian uang rupiah. Hal itu agar penipuan uang palsu menjelang Lebaran bisa diminimalisasi. "Sosialisasi keaslian uang bekerja sama dengan bank di seluruh Indonesia dan kantor perwakilan BI di daerah," tambahnya. Ia meminta masyarakat supaya lebih hati-hati dalam bertransaksi tunai. N iit septyaningsih ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement