Jumat 06 Mar 2015 16:51 WIB

BRI Genjot Pendapatan Nonbunga

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan pendapatan nonbunga atau fee based income dari bisnis trade finance sebesar Rp 530,85 miliar tahun ini. Target pertumbuhan tersebut mencapai 20 persen dibanding perolehan pada 2014 sebesar Rp 442,38 miliar.

Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, sampai akhir 2014, transaksi ekspor yang melalui Bank BRI tercatat sebesar 6,03 miliar dolar AS dan sebesar 14,03 miliar dolar AS untuk impor. Transaksi tersebut didominasi oleh segmen korporasi meliputi sektor agrobisnis, migas, dan produk kimia. Sebagian besar transaksi tersebut ke negara tujuan, seperti Cina, Afrika Selatan, Jerman, Belgia, Singapura, dan Jepang.

“Target pertumbuhan sebesar 20 persen merupakan target yang wajar, mengingat bisnis trade finance Bank BRI yang terus tumbuh,” kata Budi di Jakarta, Kamis (5/3).

Bagi eksportir dari segmen UMKM, lanjutnya, BRI juga memberikan layanan edukasi untuk meningkatkan daya saing UMKM dalam menembus pasar global. Edukasi tersebut meliputi pelatihan atau diskusi produk trade finance, pembiayaan, serta sponsorship yang mendukung kebutuhan bisnis nasabah.

Selain itu, BRI menyediakan dukungan jaringan kerja sama bisnis dengan bank koresponden maupun optimalisasi peran Unit Kerja Luar Negeri (UKLN) BRI. Saat ini, BRI telah memiliki jaringan kerja sama dengan 1.300 bank koresponden di seluruh dunia. Jaringan kerja sama tersebut melengkapi berbagai fitur produk dan layanan terkait perdagangan internasional.

Ke depan, BRI juga akan mengembangkan layanan berbagai transaksi lainnya di luar negeri, seperti remitensi, USD settlement, dan melaksanakan fungsi perpanjangan tangan BRI di luar negeri melalui unit kerja luar negeri. Unit kerja luar negeri BRI, antara lain BRINYA, BRI Cayman Island Branch (BRICIB), dan BRI Hongkong Representative Office (BRI HKRO) serta kantor BRI overseas remittance representatives, seperti di Kuala Lumpur, Riyadh, dan Abu Dhabi.

“Bahkan, dalam waktu dekat ini, BRI juga akan membuka offshore branch di Singapura,” ujarnya.

Selain itu, pendapatan nonbunga BRI digenjot melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang meluncurkan Kartu Tani di Batang, Jawa Tengah, Rabu (4/3). Kartu Tani tersebut merupakan kartu debit BRI yang dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi.

Budi mengatakan, Kartu Tani merupakan alat transaksi berupa kartu debit BRI yang dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi. Kartu itu ditarget bisa memonitor penyaluran pupuk bersubsidi yang anggarannya menggunakan APBN. Kartu debit itu dapat digesek pada EDC BRI yang ditempatkan di distributor pupuk di seluruh Indonesia.

“Diharapkan dengan diterbitkannya Kartu Tani ini dapat membantu pemerataan distribusi pupuk bersubsidi bagi para petani yang berhak mendapatkannya sehingga penyalurannya dapat tepat sasaran,” kata Budi.

Menurutnya, dengan Kartu Tani, petani dapat lebih mudah mendapatkan pupuk bersubsidi di seluruh agen ataupun kios yang ditunjuk. Sehingga, proses tanam petani tidak terganggu akibat kesulitan mendapatkan pupuk.  c87 ed: Nur Aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement