Senin 26 Jan 2015 15:00 WIB

Bank BJB Kembangkan Branchless Banking

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Bank Jabar Banten (BJB) mulai menggiatkan pengembangan layanan perbankan secara virtual (branchless banking). Pengembangan branchless banking menjadi rencana bisnis Bank BJB tahun 2015.

“Tahun ini, kami fokus mengembangkan skema branchless banking,” kata Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan di sela Penganugerahan Service of Execence Bank BJB di Kantor Pusat Bank BJB, Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/1).

Menurut Irfan, pengembangan branchless banking menjadi salah satu upaya lembaga perbankan milik Pemerintah Provinsi Jabar-Banten tersebut untuk meningkatkan sistem pelayanan pada semua lini bisnis. Dalam pelaksanaannya, pihaknya akan menjajaki berbagai pihak dan sektor dalam hal pengembangan branchless banking, di antaranya sektor ritel, seperti minimarket.

“Kami sudah bertemu dan berbicara dengan salah satu minimarket mengenai kemungkinan kerja sama pengembangan branchless banking,” ujar Irfan.

Ia mengaku telah membicarakan rencana itu dengan sejumlah vendor. Ia juga optimistis tahun ini Bank BJB dapat merealisasikan pengembangan branchless banking. Lokasi sasaran program ini, ia menambahkan, yakni daerah-daerah yang belum tergarap oleh perbankan.

Irfan menjelaskan, branchless banking menjadi opsi pengembangan jaringan yang efektif. Sebab, ia mengungkapkan, kebutuhan modal untuk pengembangan secara fisik cukup berat pada saat ini. “Pembangunan jaringan kantor secara fisik membutuhkan dana yang besar,” katanya.

Dalam merealisasikan rencana pengembangan branchless banking, pihaknya melakukan berbagai persiapan. Di antaranya, ia mengungkapkan, memperkuat fondasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan juga sumber daya manusia (SDM).

Irfan menuturkan, upaya lain untuk meningkatkan kinerja bisnis tahun ini, yaitu terus menggenjot penyaluran kredit. Proyeksinya, tahun ini berdasarkan rencana bisnis bank (RBB), tumbuh 15-17 persen. “Khusus kredit, lebih pada pilar pertama kami, yaitu kredit konsumer. Kredit untuk mikro pun kami tingkatkan,” ujarnya.

Namun demikian, pihaknya juga tetap meningkatkan kredit komersial. Baik melalui sindikasi, multifinance, maupun memaksimalkan kredit konstruksi yang pembangunannya dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Terkait pendanaan, Irfan menyatakan, tahun ini Bank BJB berencana meningkatkan dana murah. Sebelumnya, ia melanjutkan, lebih pada dana mahal, seperti deposito. “Karena pada tahun lalu, likuiditas perbankan ketat. Kondisi itu terjadi karena tingkat suku bunga perbankan yang begitu kompetitif,” katanya.

rep: Sandy Ferdiana ed: Nidia Zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement