Senin 05 Jan 2015 14:11 WIB
portofolio

Bea Keluar CPO Tetap Nol Persen

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan bahwa bea keluar untuk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Januari 2015 masih sama dengan Desember 2014, yakni sebesar nol persen. Rendahnya harga CPO di bawah tingkat ambang batas pengenaan bea keluar di level 750 dolar AS, mengakibatkan masih tetap dikenakan bea keluar sebesar nol persen.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan mengatakan, rendahnya harga referensi dan HPE CPO saat ini disebabkan oleh masih lemahnya harga CPO internasional. Hal ini disebabkan oleh oversupply pasar internasional minyak nabati dunia, terutama minyak nabati dari sumber lain sebagai kompetitor CPO.

“Penurunan harga referensi dan HPE untuk produk CPO dan biji kakao disebabkan oleh melemahnya harga internasional untuk komoditas tersebut,” ujar Partogi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/1).

Menurut Partogi, penetapan HPE periode Januari 2015 dilakukan setelah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional. Produk pertanian dan kehutanan yang dikenakan bea keluar adalah produk CPO, biji kakao, kayu, dan kulit.

Penetapan HPE CPO didasarkan pada harga referensi CPO sebesar 696,60 dolar AS yang mengalami penurunan menjadi 36,56 dolar AS dari periode sebelumnya. Sedangkan, harga referensi biji kakao untuk penetapan HPE biji kakao mengalami penurunan sebesar 44,18 dolar AS atau 1,51 persen.

Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga turun sebesar 43 dolar AS atau 1,6 persen. Namun, bea keluar biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10 persen.  rizky jaramaya ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement