Rabu 06 Aug 2014 12:00 WIB
syariah

Adaro Yakin Capai Target

Red:

JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) optimistis bisa mencapai produksi 54-56 juta ton pada akhir 2014. Sampai semester pertama, Adaro mencatat kenaikan produksi batu bara sebesar 12 persen.

Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk Cameron Tough mengatakan, perusahaan batu bara terkemuka di dunia tersebut membukukan produksi sepanjang semester pertama sebesar 27,83 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 12 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi sepanjang kuartal kedua saja tumbuh tiga persen menjadi 13,84 juta ton.

Volume penjualan selama semester satu meningkat 14 persen menjadi 28,25 juta ton. Penjualan sepanjang kuartal kedua tumbuh empat persen menjadi 14,47 juta ton.

Pada kuartal kedua, tambang Balangan mulai beroperasi secara komersial. Tambang ini telah menjual 53.274 ton batu bara ke pelanggan di Thailand. "Kami memperkirakan akan merampungkan estimasi sumber daya dan cadangan pada akhir 2014," kata Cameron Tough dalam keterangannya, Selasa (5/8).

Tambang Balangan dikelola oleh PT Semesta Centramas (SCM) yang diakuisisi Adaro pada 2013 dengan kepemilikan 75 persen. Batu bara dari Balangan memiliki tingkat polutan rendah.

SCM telah memproduksi 77.335 ton batu bara. Sebanyak 53.274 ton telah diekspor ke pelanggan di Thailand.

Adaro masih bertahan sebagai pemasok utama pasar domestik. Dari total penjualan, sebanyak 22 persen dijual di pasar domestik. Pelanggan terbesar Adaro adalah India dengan porsi 16 persen, Cina sebesar 13 persen, dan Jepang 10 persen. Adaro juga memasok batu bara ke Korea, Malaysia, Spanyol, Taiwan, Filipina, dan Amerika Serikat.

Meskipun harga batu bara internasional masih lemah karena kondisi kelebihan pasokan, Adaro optimistis mampu mencapai target yang sudah dibuat. "Adaro tetap berada di posisi yang tepat untuk mencapai target tahunan dan tujuan jangka panjang," ujar Tough.

Ia menyebutkan, walaupun pasar batu bara saat ini masih lemah, perseroan tetap mendapatkan permintaan yang solid selama kuartal ini. Adaro dapat menjual 14,47 juta ton atau naik empat persen dari tahun sebelumnya. "Pada tahun ini, kami tetap fokus untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, mempertahankan pasokan batu bara yang andal bagi para pelanggan dan menjaga neraca yang kokoh," katanya.

Cameron Tough mengatakan, harga batu bara masih berlanjut dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh adanya persaingan antara batu bara Australia dan batu bara domestik Cina.

Permintaan batu bara di India diperkirakan akan meningkat pada semester kedua tahun ini. Aktivitas pembelian mulai meningkat usai pelaksanaan pemilihan umum nasional di India pada Mei.

Presiden Direktur & CEO Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menambahkan bahwa kedekatan geografis dengan infrastruktur yang ada, didukung kualitas batu bara yang baik, dan belanja modal yang rendah telah memungkinkan perseroan untuk mengembangkan aset.

"Hal ini merupakan satu langkah lebih maju dalam upaya mencapai target jangka menengah dan mempertahankan keandalan pasokan bagi para pelanggan. Walaupun masih terjadi penurunan siklikal, model bisnis Adaro tetap kokoh dan kami terus menciptakan nilai maksimum yang berkelanjutan dari batu bara Indonesia," katanya.

Per akhir Juni 2014, tercatat kapitalisasi pasar Adaro Energy sebesar 3,27 miliar dolar AS atau naik 18 persen dari 2,76 miliar dolar AS per akhir Maret 2014. Pada kuartal ini, harga saham Adaro berkisar antara Rp 940-Rp 1.325 per lembar saham.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan GIC tetap merupakan pemegang saham publik terbesar dengan masing-masing porsi kepemilikan 3,11 persen dan 1,56 persen. N antara red: friska yolandha ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement