Senin 17 Oct 2016 13:00 WIB

Titik Balik Ekspor Indonesia

Red:

JAKARTA -- Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 dinilai sebagai titik balik untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional. Nilai transaksi sebesar 974,76 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 12,7 triliun dan diperkirakan masih akan terus bertambah.

"Tercatat, transaksi yang terjadi sebesar 974,76 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 12,7 triliun. TEI diminta oleh Presiden Joko Widodo sebagai titik balik ekspor nasional, hal tersebut telah berhasil dicapai karena transaksi yang ada lebih tinggi 7,2 persen dibandingkan 2015," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Ahad (16/10).

Enggartiasto mengatakan, upaya untuk menjadikan TEI 2016 sebagai titik balik kinerja ekspor nasional tersebut merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, diharapkan kinerja ekspor bisa berada dalam kondisi stabil tidak mengalami penurunan, tapi bisa naik di tengah kondisi perekonomian dunia yang belum membaik.

"Presiden memberikan perintah kepada kami untuk benar-benar menjaga neraca perdagangan, dan apakah TEI bisa dijadikan sebagai titik balik dari ekspor nasional. Artinya, tidak terjadi penurunan, dan bahkan jika mampu terjadi kenaikan," kata Enggartiasto.

Enggartiasto yang kerap disapa Enggar tersebut mengatakan, untuk target ekspor 2017 diharapkan mampu lebih baik jika dibandingkan saat ini. Namun, dirinya masih enggan untuk menyatakan berapa besar target peningkatan ekspor yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

"Target ekspor 2017 harus lebih tinggi, setiap tahun harus lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Nanti akan kita lihat dari pertumbuhan ekonomi dunia, seberapa jauh mereka pulih atau paling tidak ekspor kita tidak boleh lebih rendah dari tahun sebelumnya," katanya.

Enggar meyakini kondisi stabil maupun sedikit kenaikan untuk kinerja ekspor Indonesia tersebut bisa tercapai dengan adanya pasar-pasar baru tujuan ekspor yang sudah mulai dibuka diluar negara-negara tradisional selama ini. Selain itu, juga mendorong usaha kecil menengah (UKM) melakukan ekspor untuk memberikan nilai tambah.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebangkitan ekspor Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya nilai transaksi dalam pameran dagang TEI 2016 di Jakarta. "Ini kesempatan baik untuk dijadikan titik balik, karena sudah lama ekspor kita turun terus. Kita bersyukur, TEI 2016 ini bisa menjadi momentum," kata Ketua Komite Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Joewono.

Nilai transaksi pada TEI 2016 hingga Ahad (16/10) pagi mencapai 974,76 juta dolar AS atau Rp 12,7 triliun, naik 7,2 persen dibandingkan TEI tahun lalu, yang angkanya 909 juta dolar AS. Handito menyampaikan, momentum tersebut perlu dijaga dan dipertahankan oleh semua pihak baik pengusaha maupun pemerintah. "Pengusaha kecil jangan dilupakan. Banyak dari mereka yang sudah memiliki potensi ekspor, namun belum melakukan ekspor," ujar Handito.

Mebel menjadi produk terlaris TEI 2016 yang tembus 132,4 juta dolar AS. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengatakan, pembeli produk mebel paling banyak berasal dari India, diikuti Rusia, Malaysia, Jepang, dan Taiwan.

Adapun penjualan ekspor kopi nusantara mencapai nilai transaksi 55,30 juta dolar AS. Arlinda mengatakan, kopi Indonesia terbukti memiliki kualitas sangat baik sehingga menarik pembeli mancanegara yang datang ke TEI 2016. rep: Frederik Bata/antara, ed: Citra Listya Rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement