Kamis 29 Sep 2016 18:00 WIB

LPS Coba Jawab Keraguan Masyarakat

Red:

MATARAM -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menepis keraguan dan kekhawatiran masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank. LPS menjamin uang yang disimpan masyarakat di bank jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya bank bangkrut.

"Bank itu bisnis, bisa untung dan rugi. Kalau bank bangkrut, bisa enggak bayar utang? Tidak bisa. Itulah kehadiran LPS. LPS akan yang membayarnya. Artinya, tugas LPS sangat penting karena dia akan mendorong masyarakat untuk membangun perekonomian," kata Senior Executive Vice President LPS, Suharno Eliandy, di Mataram, NTB, Rabu (28/9).

Suharno mengatakan, perbankan membutuhkan dana yang berasal dari masyarakat dalam membantu pembangunan nasional. Di sini peran penting LPS dalam menjaga kepercayaan masyarakat untuk mau menyimpan uang di bank.

"Mau tidak mau, perlu dana di luar pemerintah supaya negara kita maju untuk pembangunan. Perlu support dana di luar APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), itulah perbankan," ujarnya.

Suharno menyebutkan, LPS juga berperan sebagai benteng, tatkala negara mengalami krisis ekonomi. Krisis ekonomi merupakan hal yang paling ditakuti negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS).

"World Bank dan IMF buat standar agar mengantisipasi krisis. Kenapa krisis begitu ditakuti bahkan oleh AS, karena krisis bisa hancurkan apa yang kita bangun 20 tahun lalu akan runtuh seketika," katanya.

Dampak domino krisis ekonomi juga akan merembet kepada krisis lainnya, seperti krisis sosial, krisis hukum, krisis politik, dan krisis mental, seperti yang menimpa bangsa ini pada 1998.

Untuk mencegah hal ini terulang kembali, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Keuangan dengan empat lembaga yang ditugasi membentengi kalau krisis terjadi termasuk LPS.

Untuk itu, LPS terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi ke daerah-daerah, agar masyarakat mengetahui ada sebuah lembaga yang memberikan jaminan atas dana yang disimpan di bank. Selain itu, LPS juga telah menekan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengintensifkan sosialisasi tersebut.

LPS melakukan sosialisasi dan edukasi kepada 300 mahasiswa Universitas Mataram (Unram) dalam Seminar Nasional bertajuk "Peran dan Fungsi LPS dalam Menjaga Stabilitas Sistem Perbankan" di gedung Arena Budaya Universitas Mataram.

Rektor Universitas Mataram (Unram), Sunarpi, mengatakan, media berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Menurut dia, budaya membaca akan membangun ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membangun bangsa. Sunarpi mengapresiasi Harian Republika yang senantiasa konsisten dalam membangun dan mencerdaskan bangsa.

"Republika sangat konsisten, apa jadinya kalau bangsa dan generasi muda kita terus disuguhkan infotainment dan bacaan-bacaan tidak baik," ujarnya.

Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi, menerangkan, sejumlah fungsi pers yakni menginformasikan, memberikan manfaat, membujuk untuk hal yang baik, mendidik, dan menghibur. Republika, menurut Irfan, mendukung upaya LPS dalam sosialisasi dan edukasi dalam menjaga stabilitas sistem perbankan.

Irfan mengatakan, pemberitaan tak melulu soal kesedihan, kesulitan, dan kekhawatiran, tapi juga berita-berita menyenangkan yang akan menumbuhkan rasa kepercayaan diri masyarakat.     rep: Muhammad Nursyamsi, ed: Citra Listya Rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement