Jumat 26 Aug 2016 17:00 WIB

Pertamina Bukukan Laba Bersih 1,83 Miliar Dolar AS

Red:

JAKARTA -- PT Pertamina (persero) membukukan laba bersih perseroan sebesar 1,83 miliar dolar AS pada semester I 2016. Capaian ini mengalami kenaikan 221 persen dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar 0,57 miliar dolar AS.

Meskipun begitu, peningkatan laba bersih perseroan beriringan dengan penurunan pendapatan dari 21,79 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun lalu menjadi 17,19 miliar dolar AS pada tahun ini. Penurunan pendapatan perusahaan sebagai imbas dari penurunan harga minyak dunia ditahan dengan langkah efisiensi perusahaan yang justru ampuh untuk mendongkrak laba bersih perseroan.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, situasi industri migas global masih terus berfluktuasi. Kondisi ini menuntut perusahaan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi lingkungan usaha yang semakin menantang.

Pada sisi lain, Pertamina sebagai National Oil Company (NOC) ikut memiliki tanggung jawab untuk memastikan pasokan energi selalu dalam kondisi aman untuk ketahanan energi nasional. "Dua kondisi tersebut melahirkan berbagai inisiatif yang bermuara pada peningkatan kinerja, efisiensi di segala lini, dan upaya-upaya penciptaan nilai tambah dari hulu ke hilir," ujar Dwi di Jakarta, Kamis (25/8).

Selain itu, kinerja hulu perusahaan pada semester I positif. Produksi migas secara kumulatif mencapai 640 ribu barel setara minyak per hari dengan perincian 305 ribu barel minyak bumi per hari dan 1.938 juta kaki kubik gas per hari.

Capaian ini meningkat 16,4 persen year on year dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara sejumlah investasi hulu juga terealisasi pada semester I 2016.

Semisal, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu 3 di Lampung, dengan kapasitas 55 Mega Watt (MW) yang telah masuk ke dalam sistem kelistrikan. Kemajuan pesat juga terjadi pada proyek Lumut Balai dengan kapasitas 2 x 55 MW dengan tingkat kemajuan di atas 46 persen.

Dwi menambahkan, upaya efisiensi perusahaan untuk pengadaan BBM juga memberikan dampak positif. Melalui Break Through Program 2016, Pertamina mencatatkan efisiensi sebesar 1,21 miliar dolar AS.

Raihan ini lebih tinggi dari target yang dipasang sebesar 838 juta dolar AS. Akhir tahun nanti, ditargetkan efisiensi bisa melonjak sampai 1,64 miliar dolar AS.

Terkait penjualan produk hilir berupa bahan bakar minyak (BBM) dan non-BBM relatif stabil dibandingkan tahun Ialu. Penjualan BBM pada semester I 2016 mencapai 31,6 juta kilo liter (KL) atau naik tipis, sekitar 5,3 persen.

Namun, Pertamina berhasil melakukan penetrasi berbagai varian produk BBM, seperti Pertalite yang penjualannya telah mencapai 1,2 juta KL, dan diperkenalkannya Pertamax Turbo kepada konsumen pasar Eropa dan Tanah Air, selain juga terus meningkatkan penjualan BBM Pertamax Series. Dwi menyebutkan, secara bertahap, Pertamina menargetkan pergeseran konsumsi Pertamax Plus ke produk Pertamax Turbo.

Semester pertama tahun ini, Pertamina juga melanjutkan sekaligus memulai sejumlah proyek infrastruktur migas strategis baik di sisi hulu dan hilir. Proyek pengerjaan pipa gas yang masih berjalan, misalnya, proyek pipa gas Arun-Belawan-KIM-KEK, Muara Karang-Muara Tawar, Gresik-Semarang, dan Porong-Grati. Seluruh proyek pipa gas tersebut tercatat sudah mencapai kemajuan di atas 80 persen.     rep: Sapto Andika Candra, ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement