Jumat 12 Feb 2016 16:00 WIB

MARI Resmi Catatkan Saham di BEI

Red:

JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra Tbk secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MARI pada Kamis (11/2). Pencatatan ini dilakukan setelah perusahaan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2-4 Februari 2016. 

Dalam kurun waktu tersebut, MARI melepas 105.052.900 saham biasa atas nama atau sebesar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham-saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 750 per lembar saham.

Dari hasil IPO, MARI memperoleh Rp 51 miliar yang berasal dari penawaran umum saham baru.  Sekitar 40 persen dari dana yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk pembayaran atas sebagian utang entitas anak ke bank. Sedangkan, sekitar 60 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha dan atau investasi baru MARI.

Komisaris Utama MARI Erick Thohir menjelaskan alasan di balik keputusan perusahaan mencatatkan saham di BEI. "Kami melihat kan para investor itu makin hari makin cermat dan tentu mengharapkan transparan. Karena itu, kita mengambil posisi lebih baik me-listing-kan usaha yang memang memiliki fundamental yang bagus dan fokus sehingga investor sendiri lebih gampang mempelajari perusahaan dan timbul kepercayaan," ujar Erick.

Menurut Erick, MARI akan menggunakan sekitar Rp 50 miliar dari dana IPO untuk keperluan ekspansi perusahaan. Ekspansi yang dilakukan tidak hanya di bisnis radio, tapi juga di bidang yang masih berhubungan dengan musik.

"Jenisnya bukan e-commerce, tapi akan memanfaatkan live streaming apps yang sudah di-download 2,5 juta kali dan streaming 1 juta kali. Perseroan akan mengambil kesempatan beriklan di live streaming. Ini lebih efektif karena iklan tersebut harus didengarkan, tidak bisa diskip seperti aplikasi-aplikasi lain," kata Erick.

Direktur Utama MARI Adrian Syarkawie menambahkan, radio di Indonesia menjadi media yang tetap berkembang di tengah persaingan saat ini. Berdasarkan catatan perusahaan, MARI memiliki pangsa pasar radio terbesar, yaitu di angka 22 persen atau melebihi 3,2 juta pendengar.

Perseroan menargetkan mampu menguasai 30-40 persen dari total pangsa pasar radio pada 2017. Untuk mencapai target tersebut, ujar Adrian, MARI juga akan memperluas jaringan Gen FM.

Menurut dia, perseroan berencana mengakuisisi satu radio di Jakarta pada tahun ini. Selain itu, dua saluran radio baru di Medan pada akhir 2016 dan satu saluran radio di Makassar pada awal tahun 2017 juga dibidik. "Kami lihat dari segi penetrasi pasar dan potensi untuk iklan cukup besar di Medan dan Makassar," kata Adrian.

Adrian menambahkan, MARI akan membentuk radio baru untuk segmen menengah ke bawah.  Saat ini, prosesnya telah masuk ke dalam pengurusan adminstrasi. "Rencananya rampung semester I ini," kata Adrian.

Lebih lanjut, Adrian menyebut ke depan MARI juga akan melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan bisnis untuk menjawab perkembangan pola masyarakat terhadap konsumsi konten audio, khususnya di bidang digital. "Hal ini sebagai komitmen atas penetapan visi MARI sebagai the first audio content provider di Indonesia," ujarnya.

Sambutan BEI

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, PT Mahaka Radio Integra Tbk merupakan emiten saham ketiga sepanjang tahun ini. Perusahaan tersebut juga menjadi emiten saham ke 524 yang tercatat di BEI. "Saham perseroan dicatat dengan kode MARI," ujarnya.

Tito mengharapkan aksi korporasi MARI melalui IPO dapat menjadi salah satu sarana untuk menggalang dana dalam rangka pengembangan usaha. "Namun, lebih dari itu, di dunia usaha, perusahaan publik dipandang lebih profesional, transparan, dan akuntabel," katanya.

Selain itu, Tito juga mengharapkan manajemen MARI dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG), di antaranya dengan melakukan keterbukaan informasi kepada regulator maupun kepada publik serta memastikan terselenggaranya kepatuhan terhadap peraturan pasar modal. "Penerapan GCG akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan sehingga mendukung tercapainya perusahaan yang sehat dan berdaya saing global," ujarnya.

 antara/c37, ed: Muhammad Iqbal 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement