Jumat 05 Feb 2016 17:00 WIB

Kredit BTN Tumbuh 19,88 Persen

Red:

JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sepanjang 2015 menyalurkan kredit sebesar Rp 139 triliun atau tumbuh 19,88 persen. Penyaluran ini lebih tinggi ketimbang pencapaian 2014 yang tercatat Rp 115 triliun atau tumbuh di kisaran 15-16 persen.

"Pertumbuhan kredit bank BTN ini berada di atas rata-rata industri nasional yang berada hanya pada kisaran 9,85 persen," ujar Direktur Utama BTN Maryono, di Jakarta, Kamis (4/2). 

Maryono optimistis tingginya pertumbuhan kredit bisa dipertahankan pada tahun ini. Selama 2016, BTN menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 18-20 persen. Menurut Maryono, potensi pasar terkait dengan program 1 juta rumah masih memberi peluang perseroan untuk agresif dalam menyalurkan kredit. 

"Kami optimistis pertumbuhan kredit akan tetap dapat dipertahankan dan diupayakan meningkat lebih baik dari 2015," katanya.

Maryono menyebutkan, BTN tetap konsisten terhadap inti bisnis di bidang pembiayaan perumahan. Berdasarkan data, sepanjang 2015, porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 89,90 persen atau sebesar Rp 124,927 triliun dari total kredit yang disalurkan.

"Sementara sisanya yang sebesar 10,10 persen atau sebesar Rp 14,029 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit nonperumahan," ujarnya. Sedangkan, untuk segmen kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, peran BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar 98 persen dari total penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) 2011 hingga 2014. 

Total KPR yang sudah disalurkan BTN sejak 1976 hingga 2015 hampir mencapai Rp 170 triliun dan telah dimanfaatkan oleh hampir 4 juta masyarakat Indonesia. Sementara, khusus untuk FLPP, telah direalisasikan pembangunan rumah sebanyak 442.691 unit dengan total kredit hampir mencapai Rp 13 triliun. "BTN per 30 September 2015, masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 30,6 persen," katanya.

Perumahan Jateng

Pengurus Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berharap adanya kerja sama dari perbankan untuk mendongkrak penjualan rumah pada tahun ini. "Paling tidak, dengan adanya fasilitas kredit pemilikan rumah dari perbankan, orang akan makin tertarik untuk membeli," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat, seperti dilansir Antara.

Dibya mengakui, sepanjang tahun lalu, target penjualan rumah pada sejumlah pameran yang diadakan tidak tercapai. Salah satu faktor lesunya bisnis di sektor perumahan pada tahun lalu adalah kurangnya peran perbankan dari sisi penyaluran KPR. Untuk tahun ini, REI Jateng akan mengadakan 10 kali pameran yang melibatkan pengembang rumah tipe sederhana hingga menengah ke atas.

Selain itu, REI juga akan mengadakan pameran yang diikuti oleh pengembang rumah sederhana melalui FLPP. "Dengan adanya pameran yang diikuti oleh pengembang rumah sederhana, mudah-mudahan penjualan rumah pada tahun ini bisa lebih baik," ujarnya. c37/antara ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement