Selasa 01 Dec 2015 15:00 WIB

Yuan dan Lompatan Sejarah Cina

Red:

Di tengah rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atawa the Fed pada Desember 2015, perhatian masyarakat global kini sedang mengarah kepada Cina. Sebab, mata uang Negeri Tirai Bambu atau yuan akan memperoleh tempat yang spesial dalam percaturan mata uang internasional atau (special drawing rightsSDR). Dilansir laman the Guardian, nasib renminbi akan ditentukan dalam rapat Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pada hari ini.

Meskipun begitu, para analis memprediksi, rapat tersebut akan menyepakati rencana untuk memasukkan yuan ke dalam keranjang SDR. Dengan begitu, keputusan para petinggi IMF akan membuat posisi yuan meningkat dan sejajar dengan sejumlah mata uang lain yang sebelumnya telah berada dalam SDR. Mata uang-mata uang tersebut adalah dolar AS, yen Jepang, poundsterling Inggris, dan euro Uni Eropa.

Kepala Pasar Modal Asia dari Linklaters Andrew Malcolm mengatakan, masuknya yuan ke dalam SDR akan menjadi lompatan sejarah bagi perekonomian Cina. Meskipun begitu, efeknya paling cepat baru akan terasa pada kuartal III 2016. Tentunya, setelah IMF benar-benar mengimplementasikan yuan ke dalam perhitungan SDR. "Cina akan menjadi pemain penting dalam pasar keuangan dunia," ujar Andrew. 

Lembaga pemeringkat kredit, Fitch, juga memprediksi bahwa IMF akan menyertakan yuan ke dalam SDR sehingga akan menjadi mata uang dunia. Fitch bahkan menilai sangat penting bagi IMF mewujudkan rencananya itu. "Dengan dijadikannya renminbi sebagai cadangan mata uang dunia, hal ini akan mendukung profil kredit," demikian pernyataan resmi Fitch.

Laman CNBC menyebutkan, negara-negara berkembang, khususnya di Asia, akan diuntungkan apabila yuan menjadi mata uang internasional. Negara-negara di Asia, terutama yang memiliki hubungan perdagangan dengan Cina, bisa mengurangi ketergantungannya terhadap dolar AS. 

Beberapa ekonom internasional memproyeksi, permintaan terhadap yuan akan mencapai lebih dari 600 miliar dolar AS jika mata uang tersebut dimasukkan ke dalam SDR. Sebab, bank-bank sentral di sejumlah negara bakal menambah cadangan devisa ke dalam bentuk yuan. 

Laman People's Daily, salah satu media kenamaan asal Cina, memuat artikel yang ditulis David Dollar, senior fellow di the China Center of Brooking Institution. David mengungkapkan, terdapat empat aspek penting di balik masuknya yuan ke dalam SDR. Di antaranya, bakal terjadi perubahan dalam arsitektur keuangan dunia yang berujung pada penyesuaian ekonomi Cina dan negara-negara emerging markets, seperti Indonesia, Rusia, Turki, dan Brasil. 

Aspek penting lainnya adalah reformasi sistem keuangan global akan berdampak pada internasionalisasi yuan. "Meski masih ada sejumlah agenda yang harus dituntaskan di Cina seputar reformasi ekonomi, masuknya yuan ke dalam SDR adalah pencapaian yang luar biasa," ujarnya. ed: muhammad iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement