Sabtu 10 Oct 2015 15:59 WIB

Sapi Wagyu Murni Indonesia akan Hadir 2019

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia, melalui perusahaan swasta PT Santosa Agrindo (Santori), bersiap memiliki sapi wagyu murni dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Head of Breeding Division PT Santosa Agrindo Dayan Antoni menjelaskan, proses tersebut telah dimulai sejak 2007.

"Kita mengimpor sapi wagyu sebanyak 200 ekor. Kemudian dengan metode per silangan sampai keturunan kelima, sapi wagyu murni Indonesia pada 2019," ujarnya saat ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/10).

Menurut Antoni, perusahaannya telah memiliki pengalaman yang membentang selama 20 tahun dalam melakukan pembibitan dan penggemukan sapi. Pembibitan dan penggemukan sapi wagyu memiliki perbedaan dengan sapi biasa.

Jika sapi biasa membutuhkan 90 sampai 100 hari untuk masa penggemukan, jangka waktu untuk wagyu lebih lama. Sebab, dibutuhkan waktu hingga 400 hari masa penggemukan dengan target berat 600 kilogram. Kunci pembibitan dan penggemukan wagyu berada pada sistem integrasi yang dimulai dari produksi, pemotongan, hingga pemasaran.

Walau memakan waktu lebih la ma dengan biaya yang lebih ma hal, penjualan wagyu ketika sudah menjadi daging jauh lebih menguntungkan. Antoni berharap setelah mampu menghasilkan sapi wagyu murni pada 2019, Indonesia pun mampu melakukan ekspor ke negara-negara lain. "Target pertama kita ingin ekspor ke Malaysia," katanya.

Dijamin halal

Dalam kesempatan senada, Antoni menjamin daging wagyu yang dikembangkan di Indonesia halal. Sebab, pengembangbiakannya dilakukan dengan cara yang baik. Tak lupa, penyembelihan dilakukan sesuai tata cara Islami.

Meski begitu, daging wagyu Indonesia memiliki satu kekurangan dibanding daging wagyu negara-negara lain. Kekurangan tersebut berada pada tekstur. Antoni menyebut potongan daging merah wagyu Indonesia kalah besar dan lebar ketimbang wagyu lainnya.

Hal ini merupakan sesuatu yang wajar. Terlebih, wagyu Indonesia merupakan hasil persilangan dengan sapi brahman yang berukuran lebih kecil ketimbang sapi asal luar negeri. Namun, dari sisi rasa dan kualitas, wagyu Indonesia identik dengan kepunyaan Australia.

Kualitas wagyu, ujar Antoni, dapat dilihat dari marblingpada daging atau disebut base marbling standard (BMS). Marbling merupakan corak putih (lemak) yang terdapat pada potongan daging.

Marbling bisa didapat dari hasil perawatan dan pemeliharaan sapi secara khusus, termasuk pengaturan pola makan dan menu makanan sapi. Semakin banyak atau padat marbling, semakin baik kualitas daging tersebut.  rep: Sonia Fitri ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement