Rabu 18 Feb 2015 15:00 WIB

Ekonomi Syariah Tahun Ini Tumbuh Lebih Baik

Red:

JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Muliaman D  Hadad mengatakan sepanjang 2014 pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia kurang begitu baik. Namun, ia optimistis  tahun ini ekonomi syariah dapat tumbuh dengan lebih baik.

"Semoga pengurus MES yang baru saja dilantik dapat berperan dalam mewujudkan hal itu," ucap Muliaman dalam sambutannya pada pelantikan pengurus pusat MES periode 2015 hingga 2018 di auditorium Kantor Pusat Bank Bukopin Jakarta, Selasa (17/2). Acara tersebut sekaligus diikuti dengan rapat kerja pengurus pusat MES dengan tema "Membangun kemandirian MES untuk meningkatkan kontribusi ekonomi syariah dalam ekonomi global".

Muliaman mengaku optimistis perekonomian tahun ini dapat lebih baik karena dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati beberapa asumsi indikator makroekonomi yang akan dicapai pada tahun ini.

Indikator itu di antaranya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen, kurs rata-rata Rp 11.900 per dolar Amerika Serikat dan tingkat inflasi sebesar 4,4 persen. "Sedangkan perbankan syariah sendiri dalam delapan tahun terakhir ini telah memperilhatkan pertumbuhan yang cukup pesat," ujarnya.

 Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya aset perbankan syariah dari  Rp 26,7 triliun pada 2006 dan pada pertengahan 2014 meningkat menjadi Rp 244 triliun. Dari angka itu terlihat bahwa laju pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 31,2 persen. "Perbankan syariah Indonesia juga konsisten di peringkat lima belas besar di dunia," ucapnya.

Meskipun demikian, saat ini masih terdapat kesenjangan yang cukup besar jika dibandingkan dengan perkembangan negara lainya. Bahkan dalam dua tahun terakhir, sempat terjadi gejala penurunan aset. "Hal ini harus dievaluasi," kata Muliaman yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam pelantikan itu ditetapkan Maruf Amin menjabat sebagai ketua Dewan Pembina MES periode 2015-2018. Dewan Pakar dipimpin oleh Sugiharto. Ia didampingi tiga orang wakil, Didin Hafidhuddin, Muhammad Amin Suma, dan Aries  Muftie. Sedangkan, Muliaman D Hadad dan Firdaus Djaelani menjabat sebagai ketua umum dan wakil ketua umum Badan Pengurus Harian MES.

Sangat termotivasi

Muliaman mengatakan, dengan susunan pengurus baru ini, semoga dapat membuat MES mampu meningkatkan kontribusi ekonomi syariah Indonesia dalam ekonomi global. "Saya sangat termotivasi oleh negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Jepang," katanya.

Ia mengatakan, secara syariah, negara Thailand dan Jepang dapat  digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan sistem syariah di Indonesia. Di Thailand saat ini tingkat industri halal telah mencapai 25 persen. Di Jepang juga demikian, bahkan kini di Jepang masyarakat Muslim tidak terlalu mengalami kesulitan saat harus mencari tempat ibadah.

Ke depannya MES diharapkan juga dapat mendorong keterlibatan sistem syariah dalam sektor riil seperti infrastruktur. Menurutnya, saat ini sektor keuangan syariah di Indonesia sudah cukup berkembang. Hal ini harus diimbangi dengan diterapkanya pembangunan sektor riil berbasis syariah.

"Kami berencana akan merancang skema pembelian pesawat dengan sistem syariah, selain itu pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan jalan tol juga juga dapat dikembangkan dengan sistem syariah," ucapnya. Dengan begitu maka nantinya kontribusi ekonomi syariah terhadap pertumbuhan nasional akan semakin luas.

Ketua Dewan Pembina MES Maruf Amin mengatakan saat ini pangsa pasar perbankan syariah hanya sekitar lima persen. Ia berharap ke depannya pangsa pasar dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 50 persen. "Seharusnya syariah memimpin pangsa pasar di Indonesia," ucap Maruf.

 

Ia cukup prihatin karena meskipun populasi Muslim di Indonesia besar namun peran terhadap negara relatif kecil. Oleh karena itu, ia berharap ke depannya perbankan syariah dapat mendominasi pangsa pasar. "Saya optimistis," katanya.

n c72 ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement