Sabtu 14 Feb 2015 16:04 WIB

Bio Farma Raih Penghargaan Inovasi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan penghargaan kepada PT Bio Farma atas perannya dalam pengembangan obat dalam negeri.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani didampingi Menteri Kesehatan Nila Moeloek kepada Direktur Utama Bio Farma Iskandar, belum lama ini.

Direktur Utama Bio Farma Iskandar mengatakan, pemenuhan kebutuhan obat dan vaksin dalam negeri sudah menjadi tangggung jawab Bio Farma. Untuk itu, pihak nya akan selalu berinovasi dalam menciptakan produk yang berkualitas.

Sebelumnya Bio Farma telah menerima sejumlah penghargaan.

Di antaranya, penghargaan atas Kebijakan Pengelolaan Inovasi, penghargaan Kawasan Berbudaya Inovasi, serta sudah mendaftarkan beberapa hasil inovasi sebagai paten ke Dirjen HKI Kemen terian Hukum dan HAM.

Iskandar berharap, dengan penghargaan tersebut peran Bio Farma dapat semakin meningkatkan percepatan inovasi obat, khususnya vaksin untuk kemandirian nasional.

Dalam mencapai itu, pihaknya pun telah menginisiasi pembentukan working groupdan konsorsium untuk dalam mengimplementasikan vaksin hasil riset para peneliti di dalam negeri.

"Harapannya, penelitian yang dikembangkan oleh working group dan konsorsium menjawab yang dibutuhkan oleh industri,'' ujar Iskandar, belum lama ini. Sebagai BUMN farmasi, Bio Farma mengajak para periset menerapkan hasil risetnya sesuai kebutuhan industri.

Lebih jauh Iskandar mengatakan, industri farmasi Indonesia selama ini berada di zona nyaman karena selalu mendapatkan pasokan bahan baku dari Cina dan India. Namun, ungkap dia, efek jangka panjangnya justru membelenggu para pelaku industri obat nasional karena sangat bergantung pada bahan baku impor. Faktor penghambat itulah, menurut Iskandar, yang coba dihalau oleh Bio Farma.

"Selama ini tidak ada yang ikhlas memberikan suatu teknologi ke negara berkembang, termasuk ke Indonesia. Akibatnya, negara berkembang selalu terlambat masuk pasar," tutur Iskandar.

Selain pemberian penghargaan, menurut Head of Corporate Communications Department Bio Farma, N Nurlaela, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) versi mobile, e-Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan (SIAPIk), Aplikasi Ayo Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), dan penyerahan BPOM's Award kepada stakeholder bidang Obat, OT, Kosmetik, Pangan. rep: Sandy Ferdiana ed: Nidia Zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement