Kamis 08 Dec 2016 17:00 WIB

Mahasiswa UI Ciptakan Helm Antikantuk

Red:

DEPOK -- Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan helm antikantuk yang berfungsi agar pengendara kendaraan bermotor tetap waspada dan siaga, sehingga terhindar dari kecelakaan.

"Buzzer yang berbentuk helm ini dapat mendeteksi kondisi kantuk yang dialami pengendara, lalu menggetarkan pengendara agar terjaga dari kantuknya," kata Roy Maryo, salah seorang mahasiswa pencipta helm antikantuk di kampus UI Depok, Selasa (6/12).

Roy Maryo, mahasiswa fakultas Ilmu Komputer semester sembilan bersama Angela Shinta dari fakultas Ekonomi semester tujuh menciptakan alat yang dinamakan Buzzer, The Ultimate Safety Helmet, tersebut.

Roy menjelaskan, Buzzer mendeteksi gejala kantuk melalui detak jantung dan gelombang otak. Detak jantung dideteksi dengan menggunakan pulse censor, sedangkan frekuensi gelombang otak dideteksi dengan menggunakan Electroencephalogram (EEG). "Melalui kerangka EEG, data array didapat dan pulse censor mendapatkan denyut jantung. Prosesnya, pola data dikirim dan diterima Arduino Uno," jelas Roy.

Microcontroller kemudian menangkap sinyal berupa frekuensi gelombang otak dan detak jantung. Lalu, mengubah data array menjadi hertz serta membaca kecepatan denyut jantung.

Dengan menggunakan program pola, akan diketahui apabila detak jantung kurang dari 80 bpm (beats per minute) dan frekuensi gelombang mencapai theta (empat sampai delapan hertz). Hal tersebut merupakan indikasi terjadinya kantuk.

Jika hal itu terjadi, gelombang akan diubah menjadi perintah bagi motor penggetar untuk memberikan getaran. Motor penggerak menjadi aktif dengan tingkat getaran tertentu untuk membuat pengendara kembali sadar dalam berkendara. "Output-nya, alat mengirimkan peringatan berupa getaran bagi pengemudi agar kembali pada posisi sadar," katanya.

Sementara itu, Angela mengatakan, kantuk merupakan penyebab kecelakaan kendaraan bermotor yang sulit diatasi karena kantuk merupakan sifat alami manusia yang berbahaya ketika datang di saat mengemudi.

Angka kecelakaan lalu lintas (lalin) di Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu. Data dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menunjukkan, selama kurun waktu 2015, tercatat sebanyak 95.079 kecelakaan lalin yang menyebabkan 20.608 jiwa melayang. Hingga Juni 2016, sudah tercatat sebanyak 10.881 jiwa yang melayang akibat kecelakaan lalin yang jumlahnya mencapai 51.918 kejadian.

Jumlah di akhir tahun diprediksi akan melebihi statistik 2015 karena jika dilihat data per triwulan, selama periode April-Juni 2016, telah terjadi 26.867 kecelakaan lalin yang mengakibatkan 5.612 jiwa melayang. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Selama April-Juli 2015, angka kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 23.208 kasus dan telah merenggut 4.986 nyawa. Kendaraan bermotor roda dua merupakan jenis kendaraan yang paling sering mengalami kecelakaan lalu lintas.      antara, ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement