Senin 05 Dec 2016 13:00 WIB

Kompetisi KMNR Diikuti 73 Ribu Siswa

Red:

BOGOR -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar babak penyisihan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) se-Indonesia pada Ahad (4/12). Babak penyisihan kompetisi dilakukan di tingkat kabupaten dan kota. KMNR ini merupakan rangkaian dari kegiatan KPM untuk kali yang ke-12.

Pendiri KPM Raden Ridwan Hasan Saputra mengungkapkan, penyisihan KMNR ini diikuti oleh 73.095 peserta. "Mereka berasal dari 1.119 sekolah SD, SMP, dan SMA se-Indonesia," kata Ridwan kepada Republika, Ahad (4/12).

Ridwan memerinci, kompetisi ini diadakan di 47 kota dan kabupaten yang berasal dari beberapa provinsi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Bali. KMNR ini diikuti peserta dari kelas 1 SD hingga kelas 11 SMA.

Matematika nalaria realistik (MNR) merupakan dasar-dasar matematika yang diujikan dalam olimpiade matematika internasional. Penerima Tokoh Perubahan Republika 2013 ini mengatakan, banyak peserta yang mengikuti seleksi KMNR merupakan peraih medali emas, perak, dan perunggu di ajang Olimpiade Sains Nasional dan berbagai ajang kompetisi internasional lainnya.

"Artinya, kompetisi ini diminati oleh anak-anak unggul dari berbagai jenjang sekolah," kata Ridwan. Kompetisi ini adalah lomba tahunan yang digelar KPM dengan tujuan untuk memotivasi anak-anak Indonesia lebih giat belajar matematika.

Lomba ini pun dilakukan sebagai seleksi siswa yang akan mengikuti lomba International Mathematics Contest yang akan dilaksanakan di Singapura pada Juni 2017. "Keunikan lomba ini adalah bayarannya seikhlasnya," kata pendiri Kampung Matematika di Laladon, Bogor, ini.

Peserta yang lolos dalam babak penyisihan KMNR akan mengikuti babak semifinal pada 29 Januari 2017 di lokasi yang ditunjuk oleh panitia. Bagi peserta yang lolos babak semifinal akan mengikuti babak final pada 16 April 2017.

"Pengumuman hasil penyisihan KMNR bisa dilihat pada awal Januari 2017 di www.republika.co.id," kata Ridwan. Sedangkan, bagi peserta yang ingin mengetahui rankingnya saat uji soal MNR dengan teman sekotanya bisa melihat pula di www.republika.co.id pada pekan kedua Desember 2016.

Pada Kamis (29/9), lebih dari 250 ribu siswa se-Indonesia mengikuti uji pra-Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR). Kegiatan uji soal MNR ini diikuti 250.718 siswa. Mereka tersebar pada jenjang kelas 1 SD hingga 11 SMA/sederajat. Adapun pendaftaran dibuka sejak Agustus 2016 yang tersebar di berbagai wilayah cabang KPM se-Indonesia.

Siswa tertarik mengikuti kompetisi ini, menurut Ridwan, karena soal yang diujikan menantang dan relatif baru. Selain itu, hasil dari uji MNR bisa menjadi alat ukur kemampuan siswa sebelum mengikuti kompetisi nasional dan internasional lainnya. Melalui uji MNR ini, diharapkan pihak sekolah juga dapat mengetahui peta kemampuan nalar matematika siswanya sebagai bahan penyusunan program peningkatan kemampuan dan minat siswa dalam belajar matematika.

Pengarah kegiatan KMNR M Arodhi menambahkan, KMNR digelar untuk memperkenalkan soal matematika nalaria realistik (MNR) internasional kepada semua tingkatan siswa SD-SMA. Selama ini, soal MNR hanya dinikmati oleh anak-anak yang mengikuti olimpiade saja.

"Sementara anak yang reguler, tidak bisa mendapatkan soal yang unik-unik seperti di olimpiade matematika," kata Arodhi. Sebab, soal MNR merupakan dasar-dasar dari matematika yang diujikan di olimpiade.

Pada 9-13 November, KPM juga sukses menggelar acara International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) for Primary School 2016 yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang. Pada ajang IMSo yang digelar di Kota Tangerang ini, Indonesia menyabet delapan medali emas.

Total sebanyak 48 medali berhasil dipersembahkan dari kategori perlombaan matematika dan sains. Jumlah ini terdiri dari empat medali emas, delapan medali perak, dan 15 medali perunggu olimpiade matematika. Sedangkan, olimpiade sains mendapatkan empat medali emas, enam medali perak, dan 11 medali perunggu. Medali itu diberikan dari dua kontingen yang mewakili Indonesia yang berasal dari perwakilan Diknas dan perwakilan KPM. Nur Hasan Murtiaji  ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement