Senin 24 Oct 2016 12:00 WIB

PPI 2016 Pamerkan Produk Inovasi

Red:

SURABAYA — Sejumlah inovasi produk industri melalui kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) Balai Besar serta Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Kementerian Perindustrian, ditampilkan dalam Pameran Produk Indonesia (PPI) 2016 di Grand City, Surabaya. Pameran produk ini bertujuan untuk mendukung sektor kesehatan dan pertanian.

Di sektor kesehatan, Baristand Industri Surabaya telah mampu membuat mesin penghancur alat suntik. "Alat suntik bekas atau yang telah digunakan, memerlukan pemrosesan lebih lanjut agar aman bagi manusia dan lingkungan," kata Analis Laboratorium Elektronika dan Telematika Baristand Industri Surabaya, Lukman Hanafi, di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (23/10).

Menurut Lukman, insinerator (alat pembakar sampah) yang ada di pasaran saat ini sulit dioperasikan, boros energi dan mahal. Sedangkan, alat penghancur jarum suntik portabel hanya mampu menghancurkan jarum. Ia menilai, diperlukan alternatif mesin penghancur alat suntik yang mampu memproses jarum sekaligus tabungnya.

"Sejak 2015, kami telah meneliti dan akhirnya bisa membuat inovasi mesin penghancur jarum suntik yang menggunakan prinsip las busur listrik untuk melumerkan jarum sekaligus membunuh kuman penyakit," ujarnya.

Tim risetnya terus mengembangkan teknologi di mesin tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh industri dan diproduksi massal. Saat ini, teknologi yang digunakan memakai prinsip hammer mill dengan poros pemukul yang digerakkan oleh motor listrik, serta dilengkapi generator ozon.

Sementara itu, di stan lainnya, juga terlihat nasi analog instan yang diproduksi oleh Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Nasi analog instan ini terbuat dari campuran tepung mokaf (modified cassava flour), jagung, koro, dan ubi jalar ungu. Peneliti Madya BBIA Bogor, Enny Hawani Loebis, menyatakan, akhir-akhir ini, terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat, terutama di perkotaan.

Konsumen mulai menyukai produk pangan praktis yang bersifat instan dan siap saji. BBIA mengembangkan produk olahan beras analog instan. Menurut Enny, inovasi ini menjadi salah satu alternatif untuk mendukung program diversifikasi pangan.

Program ini mempunyai peluang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia. "Apalagi, nasi analog ini berfungsi sebagai beras fungsional untuk kebutuhan khusus seperti untuk penderita diabetes atau kebutuhan diet," katanya.

PPI menempati area seluas 4.441 meter persegi, 1.397 meter persegi digunakan untuk area tematik alat dan mesin pertanian. Sebanyak 17 perusahaan meramaikan pameran ini.

Sedangkan sisanya, diisi sebanyak 53 stan peserta. Rinciannya 17 stan alat kesehatan dan laboratorium, 14 stan makanan dan minuman, delapan stan herbal dan jamu, serta 14 stan unit pendidikan, balai diklat, litbang, serta klinik informasi dan sertifikasi di lingkungan Kementerian Perindustrian.     rep: Binti Sholikah, ed: Erdy Nasrul 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement