Selasa 11 Oct 2016 14:15 WIB

Presiden Tekankan Perencanaan Keluarga

Red:

BANTUL — Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya perencanaan keluarga. Menurut dia, pembangunan menjadi negara maju berawal dari keluarga yang direncanakan.

"Apakah ingin anaknya satu, silakan. Ingin anaknya dua, silakan. Tetapi, yang paling penting, direncanakan dengan baik," katanya saat meninjau program Keluarga Berencana Nasional, di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Senin (10/10).

Presiden mengingatkan, ketika anak sudah lahir pasti membutuhkan biaya untuk pakaian, sepatu, dan lainnya. Kalau sudah sekolah, maka anak membutuhkan biaya untuk sekolah, seragam, membeli tas, dan banyak lagi.

Biaya sekolah akan selalu meningkat dari jenjang SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Dia mengatakan jangan sampai pendidikan anak terhenti hanya di SD. Pendidikan anak harus terus berlanjut hingga sarjana. Sebab, dengan bersekolah, anak akan menjadi penerus bangsa yang bersaing dengan negara lain.

Jokowi meminta perencanaan keluarga dilakukan sejak awal dengan menyisihkan biaya untuk pendidikan anaknya ke jenjang yang tinggi. Orang tua menjadi orang yang berperan krusial untuk mengarahkan masa depan anak.

Dia mengatakan, Indonesia harus menjadi negara dan bangsa yang maju di tengah persaingan yang ketat saat ini. "Kalau kita ingin negara menjadi bangsa maju, dimulai dari keluarga," kata Presiden.

Presiden berharap keluarga Indonesia mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, yaitu pemuda yang berpengetahuan luas dan berkepribadian yang baik. Mereka harus mampu menghadapi tantangan perubahan zaman.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Bercana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan, sebanyak 404 kampung keluarga berencana hingga kini sudah dicanangkan di Tanah Air. "Semuanya tersebar di banyak wilayah," katanya.

Sebanyak 342 kampung KB di antaranya telah melaksanakan kegiatan secara sinergis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kepala BKKBN mengatakan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo pada September 2015, lembaganya perlu membentuk program Kampung KB sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan program kependudukan KB dan pembangunan keluarga kepada masyarakat.

Surya Chandra mengatakan, sasaran utama kampung KB adalah wilayah perkampungan miskin, padat penduduk, kurang memiliki akses kesehatan, terpencil, pesisir, kumuh, dan kesadaran mengikuti program KB masih rendah. Kegiatan yang dapat mendukung pembangunan kampung BB adalah berupa pembangunan fisik dan pemberdayaan ekonomi keluarga untuk masyarakat lebih sejahtera.     rep: Satria Kartika Yudha/antara, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement