Selasa 26 Jul 2016 14:00 WIB

JK: Pengelolaan Fakultas Kedokteran tak Boleh Asal

Red:

MAKASSAR — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, setiap tiga tahun, ilmu kedokteran terus berkembang. Bila perkembangan itu tidak diikuti, maka ilmu kedokteran yang dimiliki hanya akan menjadi setengah, sehingga mesti dikembangkan lagi ke luar negeri.

JK mengatakan, fakultas kedokteran sangat sedikit, karena diukur kemampuan kualitasnya. Fakultas kedokteran harus dikelola dengan baik dan memiliki parameter. Kemampuannya tidak boleh asal mengelola.

Ukuran tingkat kesehatan, lanjutnya, tidak dilihat dari banyaknya rumah sakit, melainkan banyaknya orang sehat. Tanda kegagalan adalah bila banyak orang sakit. Artinya, kesehatan masyarakat masih kurang dan harus dilakukan pencegahan.

"Keberhasilan suatu daerah adalah kurangnya orang sakit. Biasanya, kalau orang bertanya kepada kita, 'bagaimana kabar?', selalu dikatakan 'sehat', tidak ada yang mengatakan sakit," ucapnya saat meresmikan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/7).

JK berharap, Universitas Bosowa yang menggandeng Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin dapat bersinergi dan saling mengisi. Dia mengatakan, masing-masing universitas pasti menginginkan persaingan agar dapat unggul dalam pencapaian prestasi, namun hal itu harus dilakukan dengan positif.

JK mengapresiasi Fakultas Kedokteran yang baru diresmikan ini, karena mendapat predikat akreditasi B dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Dia mengatakan, penilaian tersebut tidaklah mudah, karena pemberian izin dilakukan hati-hati dan punya banyak pertimbangan, terlebih terhadap kampus baru.

Wapres berpesan agar tradisi keilmuan di universitas selalu dikembangkan. Dia membedakan museum dan universitas. Museum identik dengan sejarah masa lalu. Sedangkan univesitas jangan selalu dijadikan masa lalu, tetapi harus melihat ke depan.

Apabila ada kampus yang selalu mengumbar prestasi masa lalu, maka universitas tersebut akan seperti museum. Universitas harus melihat ke depan, dan mengajarkan perkembangan ilmu kepada mahasiswa yang digunakan lima sampai 10 tahun ke depan, agar berguna bagi ilmu kedokteran.

Menurutnya, ilmu pendidikan harus bergandengan dengan riset, sebab, ilmu pengetahuan, utamanya di bidang kedokteran, sangat cepat berkembang seiring perkembangan zaman.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, pada kesempatan itu juga mengatakan, menyambut baik semangat Universitas Bosowa membuka fakultas kedokteran di Makassar. Dia berharap, fakultas kedokteran bisa melahirkan dokter untuk membantu masyarakat di wilayah timur Indonesia.

"Saat ini, kita telah melakukan pendampingan kepada 60 perguruan tinggi swasta dan 12 perguruan tinggi negeri yang sudah terakreditasi tentang pendirian fakultas kedokteran, termasuk Unibos di Makassar," ujar dia.

Pihaknya berharap, Unibos Makassar bisa menerima mahasiswa baru pada semester ini, dengan melaksanakan proses pendidikan yang baik. Selain itu, pihaknya memberikan apresiasi atas kerja sama Unibos dengan Universitas Airlangga Surabaya dalam pengembangan serta pendidikan pada ilmu kedokteran.

Berebut fakultas kedokteran

Sebanyak 1.420 peserta tes calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperebutkan kursi Fakultas Kedokteran. Sementara, kuota fakultas tersebut hanya 100 orang. Setiap satu peserta tes harus bisa menyingkirkan 14 peserta lainnya.

Rektor UMM, Fauzan mengatakan, Fakultas Kedokteran masih menjadi favorit pendaftar. Kuota 100 kursi untuk Fakultas Kedokteran tersebut, katanya, dipenuhi dari peserta tes gelombang I dan II. Sedangkan pada gelombang III yang digelar Agustus mendatang tidak ada.

Selain kedokteran, sejumlah program studi lain yang menjadi favorit pendaftar adalah manajemen dan ilmu komunikasi. Rata-rata seluruh program studi mengalami peningkatan jumlah peminat. "Namun, kami tetap pada komitmen, tahun ini jumlah mahasiswa baru yang kami terima hanya 6.500 dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.000 mahasiswa," ujarnya.   antara, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement