Rabu 20 Jan 2016 16:00 WIB

Ende Kembangkan Sistem Pembelajaran Berbasis Android

Red:

ENDE -- Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengembangkan sistem pembelajaran berbasis aplikasi Android atau yang dinamakan Ende Learning. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya belajar dan kualitas siswa-siswi di Ende.

Bupati Ende Marselinus Petu mengatakan, program ini sudah diluncurkan sejak Agustus 2015. "Dengan Ende Learning, murid-murid bisa tetap belajar sambil bermain dengan teman-temannya," kata Marselinus saat berbincang dengan awak media, dalam sela-sela pembukaan kantor cabang PT Taspen di Ende, Selasa (19/1).

Marselinus mengatakan, penetrasi teknologi khususnya telepon seluler sudah cukup pesat di Ende. Dia tidak ingin para siswa di Ende hanya menggunakan ponsel untuk bermain media sosial. Tapi, juga harus bisa dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan. "Kalau bergaul hanya dengan Facebook tanpa ada unsur pendidikan, tidak akan ada gunanya," ucapnya.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengelolaan Data Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Ende Lambertu Sigasari menambahkan, Ende Learning menyediakan kurikulum pendidikan mulai 2016. Kurikulum disediakan untuk jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, serta sekolah menengah kejuruan.

Dengan aplikasi ini, kata Lambertu, para siswa bisa belajar dan berlatih mengisi soal secara berulang hingga benar-benar paham. "Ini sifatnya untuk menambah referensi bagi para pelajar. Buku cetak tetap ada," kata Lambertu.

Aplikasi Ende Learning bisa didapatkan setiap siswa di sekolah masing-masing secara gratis. Pemerintah Kabupaten Ende juga menyediakan atau melatih staf sekolah untuk meng-install aplikasi ini.  Menurutnya, aplikasi ini bisa dipasang di ponsel para orang tua apabila anak-anaknya belum diizinkan memakai ponsel.

Selain itu, aplikasi ini juga disediakan untuk perangkat komputer. "Pada intinya, kami ingin anak-anak di Ende tetap belajar saat bermain di luar jam sekolah, dan juga belajar bareng dengan teman-temannya menggunakan ponsel. Karena, kalau bawa-bawa buku kan tidak praktis," kata Lambertu. n ed: andri saubani

E-jurnal

Di Medan, Sumatra Utara, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara meluncurkan e-jurnal atau jurnal daring untuk menampung dan memublikasikan hasil tulisan serta penelitian dosen dan mahasiswa. "FH UMSU telah meluncurkan e-jurnal Ilmu Hukum 'De Lega Lata' dan e-jurnal 'Restitusi' FH UMSU untuk menampung tulisan-tulisan dosen dan mahasiswa," kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) Ida Hanifah, di Medan, Selasa (19/1).

Sudan mengatakan, peluncuran e-jurnal tersebut merujuk pada Permendiknas 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Permendiknas itu  mengharuskan penerbitan jurnal dalam bentuk daring.

Selain peluncuran e-jurnal De Lega Lata, UMSU juga mengenalkan e-jurnal Restitusi untuk memuat tulisan-tulisan mahasiswa. Sedangkan, tulisan yang telah dimuat dalam e-jurnal Restitusi akan menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan gelar sarjananya. Peluncuran dan pengenalan e-jurnal itu adalah langkah awal yang akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan penulisan bagi dosen dan mahasiswa FH UMSU agar dapat mengembangkan minat dan bakat dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah. rep: Satria Kartika Yudha, antara ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement