Senin 30 Nov 2015 13:00 WIB

Banyak Warga Sumsel tak Kenal Pejuang Lokal

Red:

PALEMBANG -- Banyak pelajar dan mahasiswa Sumatra Selatan (Sumsel) tidak mengenal pejuang lokal. Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Mukti Sulaiman mengungkapkan, tidak dikenalnya para pejuang lokal karena tidak ada dokumentasi atau buku biografi dari tokoh tersebut.

"Di daerah kita banyak pejuang lokal yang ikut berjuang mengangkat senjata. Kini, nama-nama para pejuang tersebut banyak yang menjadi nama jalan," ujarnya, di Palembang, kemarin.

Meski beberapa tokoh pejuang sudah dikenal luas sebagai nama jalan protokol di Palembang, tetap saja banyak warga yang tidak mengenal profilnya. "Siapa yang tahu sejarah perjuangan Kapten A Rivai atau Kolonel Burlian? Bahkan untuk nama Kolonel Burlian banyak yang salah menulis namanya. Ditulis Kolonel Barlian," kata Mukti menambahkan.

Pada 2015, dia mengungkapkan, Dinas Pendidikan setempat mulai mendokumentasikan sejarah pejuang lokal Mayor Noerdin Pandji. Dia menjelaskan, Mayor Noerdin Pandji merupakan tokoh perjuangan pada masa kemerdekaan yang ikut berperang hingga ke Lampung. Oleh karena itu, almarhum tercatat sebagai tokoh yang ikut merebut kemerdekaan Republik Indonesia di Sumatra Selatan.

Mayor Noerdin Panji adalah pejuang berpangkat mayor dengan karier kemiliterannya. Beliau juga sempat menjabat Komandan Batalyon 205 TT di Palembang. Mayor Noerdin Pandji tak lain merupakan ayah dari Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo menjelaskan, penulisan biografi sejarah pejuang Sumsel tidak akan berhenti pada Mayor Noerdin Pandji saja. "Tujuan mengangkat sejarah tokoh pejuang Sumsel dalam sebuah dokumentasi adalah untuk menginspirasi generasi muda zaman sekarang, untuk mempelajari dan mengetahui perjuangan pejuang terdahulu. Jangan sampai, anak muda zaman sekarang malah menyukai pejuang yang ada di luar negeri," katanya.

Menurut Widodo, pada Juli 2016 mendatang, sejarah tentang tokoh pejuang lokal sudah masuk ke mata pelajaran muatan lokal. Pertama, pihaknya akan menerbitkan buku biografi Mayor Noerdin Pandji. Buku ini ditulis oleh tim yang dipimpin Prof Alfitri dari Universitas Sriwijaya.

Dia menjelaskan, sebelum naik cetak, pihaknya melakukanfocus group discussion (FGD). "Dari FGD banyak masukan dan koreksi dari para peserta, khususnya para guru sejarah, yang ingin agar buku tersebut bisa menjadi bagian dari muatan lokal," ujarnya.

n ed: a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement