Rabu 27 May 2015 14:00 WIB

SKL Paket C Tergantung Data PKBM

Red:

YOGYAKARTA -- Belum keluarnya surat keterangan lulus (SKL) untuk siswa Paket C di Kota Yogyakarta, lebih banyak disebabkan karena pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sendiri. PKBM di Kota Yogyakarta terlambat dalam memasukkan data siswa ke Dinas Pendidikan setempat sehingga proses pengeluaran SKL juga lambat.

"Sampai saat ini, baru dua PKBM dari 14 PKBM yang aktif di Yogya yang sudah mengumpulkan data siswanya," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Hery Suasana, Selasa (26/5).

Edy mengatakan, proses penandatanganan SKL dari Dinas Pendidikan tidak membutuhkan waktu lama. Namun, kata dia, permasalahannya, data siswa yang dikirim pihak PKBM terlambat. Bahkan, Edy menyebut data siswa yang ikut UN Paket C tahun lalu juga baru dikirim tahun ini oleh PKBM. Akibatnya, SKL siswa yang bersangkutan juga baru keluar tahun ini, padahal UN Paket C sudah dilakukan tahun lalu.

Dua PKBM yang sudah menyerahkan data ke Dinas Pendidikan diterima pada Senin (25/5). Sementara, 12 PKBM lain belum menyerahkan sama sekali. Data yang diserahkan tersebut berupa nilai rapor siswa selama belajar di PKBM.

Karena itulah, pihaknya tidak ingin disebut sebagai penyebab belum keluarnya SKL untuk siswa Paket C di Yogyakarta pada tahun ini. "Tanda tangan SKL itu cuma butuh beberapa menit. Masalahnya, datanya saja belum ada, bagaimana mau menandatangani SKL," ujarnya.

Edy mengakui, data yang dikirim PKBM tidak langsung bisa dinyatakan untuk meluluskan siswa. Data tersebut nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan. Setelah itu, hasil verifikasi dikembalikan lagi ke PKBM untuk penentuan kelulusan siswa. Meski begitu, dia menyebut data siswa dari PKBM yang sudah masuk dipastikan akan segera diverifikasi agar SKL-nya segera diterbitkan.

Menurutnya, di Kota Yogyakarta ada 21 PKBM. Namun, dari jumlah tersebut hanya 14 PKBM yang aktif.

Seperti diketahui, 300-an siswa yang mengikuti ujian Paket C setara SMA/SMK di Kota Yogyakarta belum menerima SKL. Padahal, siswa SMA/SMK sudah menerima surat tersebut sejak 15 Mei lalu.

Akibatnya, orang tua dari Maria Klara Yubilea Sidharta, salah satu siswa PKBM Pelangi Abadi Nusantara, Yogyakarta, melaporkan hal itu ke Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Kota Yogyakarta.

Lala, panggilan Maria, terpaksa menunda keinginannya untuk mendaftar masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SBMPTN. Siswi PKBM Pelita ini masih harus menunggu SKL dari tempatnya menimba ilmu padahal pendaftaran PTN melalui jalur SBMPTN akan berakhir pada 31 Mei mendatang.n ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement