Senin 26 Jan 2015 13:00 WIB

ORI Harapkan Penentuan Kelulusan Lebih Baik

Red:

DENPASAR — Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali mengharapkan metode penentuan kelulusan siswa yang nanti ditetapkan oleh pemerintah bentuknya lebih maju dan lebih baik dibandingkan yang sudah dipakai selama ini. "Mudah-mudahan bentuknya jauh lebih maju dari yang sudah-sudah, jangan sampai justru menimbulkan kekacauan bagi siswa," kata Kepala ORI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab di Denpasar, Ahad (25/1).

Menurutnya, jika ternyata sistem yang akan dibangun Kementerian Pendidikan itu jauh lebih buruk akibatnya akan menimbulkan permasalahan baru bagi siswa. Prinsipnya, perlu cara supaya mendorong minat siswa untuk terus belajar.

Karena rencanananya kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. "Jangan sampai menimbulkan pandangan bagi siswa ngapain kita belajar, toh guru-guru kita sendiri, pasti luluslah," ujarnya.

Oleh karena itu, Umar mengatakan perlu dibuat kajian yang mendalam kalau ingin membuat metode baru dalam penentuan kelulusan. Selain itu, perlu adanya komparasi antara berbagai bentuk metode supaya menemukan bentuk yang paling pas.

"Perlu dicari formula agar siswa yang lulus itu tidak bimbang. Jangan sampai ketika mau kuliah atau melanjutkan ke sekolah lain tidak diterima karena sistemnya buruk pada jenjang sekolah sebelumnya," kata Umar.

Sebelumnya jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali mengaku hingga saat ini belum mengetahui pedoman teknis terkait acuan yang dapat dipakai pihak sekolah untuk menentukan kelulusan siswa SMP dan SMA/ SMK. Adapun yang jelas ujian nasional (UN) tahun ini tidak lagi menjadi salah satu patokan dalam penentuan kelulusan siswa. Penentuan kelulusan siswa diberikan pada pihak sekolah. Sedangkan, UN lebih pada fungsi pemetaan.

Pemerintah memberikan kewenangan penentuan kelulusan pada sekolah, menurut TIA, karena pemerintah ingin mengembalikan ruang kepada sekolah. "Yang tahu siswa itu pintar, sedang, atau tidak, itu kan sekolah," ujar Kadisdikpora Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani.  antara ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement