Jumat 22 Apr 2016 14:00 WIB

Pengajian Ahad Pagi Masjid Raya Pondok Indah Mengungkap Keajaiban Istighfar dan Sedekah

Red:

Majelis Pengajian Ahad Pagi kembali menggelar pengajian rutin di dalam Masjid Raya Pondok Indah, Ahad (10/4). Dalam pengajian kali ini, majelis tersebut mengangkat tema "Keajaiban Istighfar dan Sedekah" yang disampaikan oleh Kiai Muslih Abdul Karim.

Sejak pukul 06.30 WIB pagi, para jamaah sudah mulai berdatangan masuk ke masjid yang beralamat di Jalan Sultan Iskandar Muda No 1 Pondok Indah, Jakarta Selatan, ter sebut. Tidak hanya orang tua, be berapa anak muda juga hadir da lam acara tersebut. Namun, jama ah perempuan tampak lebih mendominasi dibanding jamaah laki-laki.

Beberapa jamaah langsung melaksanakan shalat Dhuha, sedangkan yang lainnya langsung duduk di baris an terdepan. Tepat pukul 07.10 WIB, acara tersebut dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Muslih. Setelah itu, Kiai Muslih juga mengajak para jamaah untuk berdiri dan bermunajat kepada Allah SWT sambil menengadahkan tangan.

Di dalam masjid itu, para jamaah duduk secara terpisah yang dihalangi oleh hijab yang terbuat dari papan. Jamaah laki-laki berada di sisi kiri dan jamaah perempuan berada di sisi kanan. Ratusan jamaah tersebut tampak hampir memenuhi masjid tersebut.

Di awal ceramahnya, Kiai Muslih mengatakan, dalam meniti jalan hidup ini selalu tidak mudah karena kadang terdapat kerikil-kerikil. Cara melewati kerikil atau masalah tersebut, yaitu dengan sabar. Kiai Muslih kemudian mencontohkan kesabaran dengan menceritakan kisah Siti Hajar dan Ibrahim saat diuji Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Ismail. "Kalau orang tua bisa mendidik dengan sabar, anaknya akan jadi sukses," ujar dia.

Di sela-seIa ceramahnya, Kiai Muslih sesekali mengajak para jamaah untuk mengucapkan istighfar ber sama-sama. Ia juga menyerukan kepada jamaah agar selalu berusaha untuk mengerti bacaan-bacaan di dalam shalat. "Kalau shalatnya baik, semua ibadah lain insya Allah akan diterima Allah SWT, seperti haji dan lainnya," kata dia.

Setelah itu, Kiai Muslih mu lai memasuki tema pengajian ter sebut. Ia mengatakan, keajaiban istighfar yang pertama, yaitu Allah akan mem berikan kemudahan kepa da orang yang selalu beristighfar sehingga cita-citanya dikabulkan oleh- Nya. "Jika beristighfar, ibarat Allah yang memberikan hujan, yang bukan hujan banjir, melainkan hujan berkah, sehingga menimbulkan seluruh keberkahan yang ada," jelas dia.

Kemudian, lanjut dia, orang yang beristighfar dengan sungguh-sungguh akan diberikan harta yang cukup. Namun, kata dia, orang tersebut tidak hanya sekadar membaca istighfar, tetapi juga paling tidak harus memenuhi empat syarat, yaitu ikhlas karena Allah, menyesali perbuatan yang dilakukan, berhenti total da ri perbuatan dosa tersebut, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. "Setelah itu, kalau dia sudah istighfar, Allah akan berikan harta dan berapa saja keperluannya akan dicukupi," ucap dia.

Tidak hanya itu, kata Kiai Muslih, orang yang beristighfar juga akan diberikan oleh Allah keturunan yang saleh dan salehah atau karyawan, santri, dan pengikut yang baik. Setelah itu, Kiai Muslih juga menganjurkan kepada para jamaah untuk mengamalkan doa Nabi Yunus AS yang bisa membuat seluruh masalah yang dihadapi diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Doanya, yaitu lailahailla anta subhanaka inni kuntum minaddzalimin.

Kemudian, ia mengajak para jamaah untuk membaca doa tersebut secara bersama-sama dan para jamaah mengikutinya, "Semua permasalahan akan terselesaikan dengan doa Nabi Yunus, surah al-Anbiya ayat 87 itu," ujar dia

Setelah menjelaskan tentang keajaib an istighfar, Kiai Muslih kemudian memaparkan tentang keajaibankeajaiban sedekah. Menurut dia, ke ajaiban sedekah sangat luar bisa ka rena akan membuat Allah menjadi ridha terhadap hambanya yang rajin sedekah. "Kalau Allah sudah ridha, semua harapannya akan dikabulkan karena Allah sudah ridha," ucap dia.

Dalam fi rman Allah SWT, kata dia, juga dijelaskan bahwa barang siapa yang rezekinya sempit atau tidak cukup, jangan berutang kepada orang lain, tetapi hendaknya dia bersedekah sehingga kesusahan bisa menjadi kemudahan. "Jadi, orang yang sering bersedekah itu semua akan menjadi mudah. Jadi, jika kita ingin sukses, selain shalat dan istighfar, juga harus sedekah," ucap dia.

Ketua Majelis Pengajian Ahad Pagi Masjid Raya Pondok Indah Asril Rahim mengatakan, pengajian Ahad pagi sudah berlangsung sejak 1992. Sa at itu pengajian hanya diikuti puluhan jamaah.

Semakin lama jamaah pengajian tersebut semakin bertambah hingga 300-an orang. Saat ini, kata dia, sudah ada 500-an jamaah yang rutin mengaji di Masjid Raya Pondok Indah tersebut.

Asril mengatakan, pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan jamaah agar lebih mencintai masjid sebagai tempat ibadah umat Islam. Kegiatan tersebut, kata Asril, diadakan rutin setiap Ahad mulai dari pukul 07.00 WIB sampai 08.30 WIB pagi. "Kalau bulan puasa, kita biasanya mengadakan dari jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi," ucap lelaki asal Padang tersebut.

Menurut dia, jamaah yang mengikuti pengajian tersebut bukan hanya berasal dari Jakarta, melainkan juga dari daerah di sekitarnya, se per ti Depok, Bekasi, Bogor, dan Tange rang. Alasan pengajian tersebut dilaksanakan hari Ahad karena sebagian besar jamaah majelis tersebut adalah para pekerja kantoran sehingga bisa menggunakan waktu liburnya untuk mengikuti pengajian.

"Setelah pengajian tersebut, beberapa ada yang yang ikut kajian lagi dan ada yang langsung olahraga, baik bermain golf maupun tenis," kata dia. Tidak hanya mengadakan pengajian pagi tersebut, kata dia, bagi jamaah yang ingin mengetahui kajian yang lebih mendalam lagi tentang Islam, mereka juga bisa mengikuti pengaji an yang dilaksanakan di ruang pendidikan Masjid Raya Pon dok Indah. "Kalau kajian di situ dilaksanakan sampai pukul 11.30 WIB," ujar dia.   c39, ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement