Sabtu 21 Nov 2015 13:00 WIB

Pengembaraan Abaaoud Berakhir di Saint Denis

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Pengembaraan Abaaoud Berakhir di Saint Denis

OLEH MELISA RISKA PUTRI 

Rumah bata merah itu sarat corengan hitam dan lubang bekas tembakan senjata. Bangunan di Verviers, bagian timur Belgia, tersebut menjadi tempat bagi Abdelhamid Abaaoud merancang serangan di seluruh Eropa, termasuk Paris, sebelas bulan lalu.

Ia bersama dua rekannya tinggal di sana. Namun, rumah tersebut tak lama menjadi markas Abaaoud. Sebab, pada 15 Januari 2015, polisi Belgia menggempur bangunan itu. Dua rekan Abaaoud tewas, tetapi dia lolos dari maut. Saat penyerangan, ia tak berada di sana. 

Seorang pejabat senior antiterorisme Belgia menuturkan, jejak tersisa dari Abaaoud hanyalah panggilan berisi instruksi kepada dua rekannya yang berada di rumah bata merah.

Lalu, pada Rabu (18/11), jejak Abaaoud terendus saat polisi Prancis mengepung flat di Saint Denis, Paris. 

Pengepungan bermula pada pukul 04.30 waktu setempat. Semula, polisi Prancis hanya melacak Salah Abdeslam, pimpinan serangan di Paris. Namun, mereka akhirnya juga berhasil melacak dalang serangan, yakni Abaaoud, yang berada di flat yang sama. 

Jaksa Paris Francois Molin menyatakan, saat awal penyergapan, polisi berusaha membuka pintu flat dengan meledakkan - nya. Ledakan pertama tak mampu membuka pintu, kemudian dilanjutkan dengan ledakan kedua. 

Tak lama kemudian, terdengar suara tembakan dari dalam flat.

Polisi meyakini bahwa Abaaoud bersama rekan-rekannya telah siap menghadapi gempuran polisi. Lalu, baku tembak pun terjadi. Pada saat yang sama, penembak jitu beraksi. 

Tiga jam berselang, operasi berakhir.

Polisi menangkap tujuh orang dan dua orang tewas, salah satunya seorang perempuan yang kemudian teridentifikasi bernama Hasna Aitboulahcen. Akhirnya, jasad kedua terungkap identitasnya, dia adalah Abdelhamid Abaaoud. 

Bersambung ke hlm 9 kol 1-6

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement