Pagi itu matahari bersinar cerah. Desiran angin pun tidak berhembus kencang. Pagi yang nyaman bagi ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Taklim Al Kautsar di Kompleks Pesona Kayangan, Juanda, Depok, Jawa Barat mengadakan kajian.
Seperti Rabu (19/11), pada pukul 09.00 WIB mulai terlihat dari kejauhan para ibu yang mengenakan jilbab memasuki sebuah masjid yang berlokasi di ujung jalan kompleks itu. Pada awalnya, hanya sekitar lima orang yang berada dalam masjid itu, tetapi seiring berjalannya waktu satu per satu ibu-ibu lainnya mulai berdatangan.
Sambil menunggu yang lainnya, para ibu yang sudah hadir di masjid segera melaksanakan shalat dhuha dan membaca Alquran. Mereka bergantian membaca dua hingga tiga ayat hingga waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB. Kemudian mereka bersiap memulai kajian rutin pekanan.
Ketua Majelis Taklim Al Kautsar Yuni Dyah Susilowati mengatakan, Rabu pekan ini pengajian membahas sirah nabawiyah. Materi yang disampaikan, yakni tentang kisah hidup Hafsah binti Umar yang dipaparkan oleh Ustaz Mashurik Khamis.
Yuni menjelaskan, setiap pekannya materi yang diberikan berbeda. Pada Rabu pekan pertama pengajian membahas tafsir Alquran. "Pekan kedua membahas kitab Riyadhus Shalihin. Pekan ketiga soal fikih Muslimah dan pekan keempat sirah nabawiyah," ujar Yuni.
Jika ada pekan kelima dalam satu bulan, biasanya Majelis Taklim Al Kautsar akan mengadakan tabligh akbar. "Syiar yang lebih besar bisa berupa talk show mengundang ustazah, seperti Mamah Dedeh dan Neno Warisman," kata Yuni.
"Alhamdulillah, saat talk show jamaah yang datang bisa mencapai 500 orang. Syiar Islam bisa dilakukan dengan berbagai cara, tetapi tetap syar'i," ujarnya.
Ia mengatakan, jamaah ibu-ibu yang rutin mengikuti pengajian bisa mencapai 30 orang. Namun, terkadang hanya 20-an saja disebabkan banyak yang memiliki kegiatan lainnya. Selain pengajian rutin setiap hari Rabu, ada pula pengajian tahsin pada Kamis sore hingga menjelang Maghrib. "Pengajian rutin juga ada, tiap pekan pengajian di rumah ibu-ibu bergantian," kata Yuni menambahkan.
Sepanjang Ustaz Mashurik membahas sirah nabawiyah, ibu-ibu dengan seksama memperhatikan ke depan. Beberapa tampak serius mencatat penjelasan ustaz meski usia mereka sudah tak muda lagi.
Ustaz Mashurik Khamis menceritakan kisah salah satu istri Rasulullah SAW Hafsah binti Umar. Tak hanya menceritakan, tapi juga menjelaskan hikmah peristiwa yang dialami oleh Hafsah pada masa hidupnya.
"Hafsah binti Umar merupakan salah satu istri Rasulullah SAW yang paling dekat dengan Aisyah binti Abu Bakar, bahkan dapat dikatakan tak ada rahasia di antara mereka," ujarnya.
Ia pun mengisahkan kegelisahan Umar bin Khattab terhadap Hafsah yang baru ditinggal meningal dunia oleh suaminya saat itu. Kemudian Umar menemui Abu Bakar, Ustman, dan Rasulullah untuk menceritakan kesedihannya. Kekhawatiran Umar berbuah manis saat Rasulullah menikahi putrinya.
"Hafsah pernah ditalak oleh Rasulullah SAW, ketika Hafsah menceritakan suatu hal yang tidak boleh diceritakan kepada istri Rasulullah lainnya. Namun, Hafsah menceritakan hal itu kepada Aisyah dan kisahnya tertulis dalam Alquran surah at-Tahrim ayat 1-5," ujarnya.
Kemala Dewi, salah satu jamaah yang aktif dalam Majelis Taklim Al Kaustar mengatakan, semua pembahasan yang disampaikan oleh ustaz yang mengisi di Majelis Taklim Al Kaustar mudah dipahami olehnya dan ibu-ibu lainnya. Tak ayal, pengajian Majelis Taklim Al Kaustar sangat interaktif.
Para jamaah tak sungkan untuk bertanya kepada ustaz maupun ustazah yang mengisi. "Apalagi ketika pembahasannya fikih wanita. Ibu-ibu banyak yang bertanya bahkan bisa melewati jam 11.00 siang, karena kami ingin mengetahui lebih banyak dan lebih jelas lagi," ujarnya.
"Alhamdulillah, kami selalu menyempatkan untuk menghadiri pengajian. Walaupun kami sudah berkeluarga, kami ingin tetap menambah ilmu agama dan mengenal Islam lebih jauh. Meski waktu pengajiannya terbatas, belajar tidak ada batasnya," kata Dewi menambahkan. n c64 ed: hafidz muftisany