Jumat 10 Oct 2014 12:00 WIB

Nasihat Para Ulama

Red:

Dunia hiburan identik dengan popularitas, kehidupan glamour, dan jauh dari nilai agama. Bidang seni yang digeluti para artis pun masih menjadi polemik dalam Islam. Ada ulama yang melarang banyak bentuk karya seni, ada ulama yang membolehkan dengan beberapa catatan.

"Banyak pemahaman Islam yang mengharamkan seni, padahal bukan seninya yang haram, tetapi penggunaan seninya yang dapat menjadi haram," ujar pengasuh komunitas iHAQi Ustaz Erick Yusuf, Rabu (8/10).

Maka ketika seorang artis hijrah ke kehidupan Islami, Ustaz Erick mendukung penuh. Hijrah dari kehidupan yang lama di dunia hiburan merupakan keputusan besar. Namun, dengan popularitas yang telah dimilikinya, menurut Ustaz Erick, hijrah selebritas bisa menjadi inspirasi banyak orang.

Beberapa selebritas, seperti Teuku Wisnu, Dani Java Jive, dan Dewi Sandra mulai menunjukkan perubahan positif dalam berislam. Ustaz Erick memuji pilihan Dewi Sandra yang mulai membatasi adegan mesra dalam berperan. "Setelah hijrah, pembatasan agar tidak berperan vulgar diperlukan. Karena, jelas Islam mengatur hubungan nonmuhrim," ujarnya.

Meski sudah berhijrah, Ustaz Erick menyarankan agar para artis tersebut tidak meninggalkan pekerjaan mereka di dunia seni. Harapannya, mereka pelan-pelan menularkan nilai positif dan berdakwah agar yang lain turut hijrah.

"Yang serius berhijrah saya dukung penuh. Bukan yang sekadar ingin laku atau ikut-ikutan, seperti membuat lagu religi karena akan laku saat Ramadhan," katanya.

iHAQi pun memiliki grup nasyid yang sering mengajak artis-artis yang telah hijrah berkolaborasi. "Kami di iHAQi juga arahnya mengajak artis yang ingin belajar Islam dan dapat berkarya bersama," ujarnya.

Ketika mereka telah berhijrah, sebaiknya orang di sekitarnya turut mendukung. Orang lain, terutama Muslim, juga tidak boleh mengungkit dan mengingat masa lalu sang artis.

"Meski hidup glamor dan jauh dari agama dalam perjalanannya, kita tidak pernah tahu nantinya mereka justru akan lebih dekat dengan Islam daripada kita," ujarnya.

Berhijrah, kata Ustaz Erick, membutuhkan waktu dalam proses menemukan hidayah. Mereka yang belum hijrah jangan dijauhi atau dimusuhi, justru perlu dirangkul karena mereka belum paham ilmu Islam.

Ustaz Erick memotivasi artis agar tetap istikamah selepas berhijrah. Mereka tidak perlu khawatir masalah pekerjaan yang datang setelah hijrah.

"Allah SWT yang memberikan rezeki, tidak mungkin ketika umatnya mendekat, sang pemberi rezeki justru tidak diperhatikan," katanya. Tidak hanya artis, tapi Ustaz Erick pun menyarankan stasiun tv turut hijrah. Harapannya semakin banyak program berkualitas dan positif yang dapat dinikmati masyarakat.

Pengasuh Pondok Pesantren Pembinaan Muallaf "Sheng Hoo Budaya" Sentul Selatan, Bogor, Ustaz Koko Liem, mengatakan bahwa artis yang memilih berhijrah sudah seharusnya meninggalkan hal-hal yang buruk pada masa lalu. "Masa lalu tidak perlu diingat karena tidak ada manusia yang sempurna," ujarnya.

Rasulullah pernah bersabda, manusia adalah tempat berbuat salah dan lupa. "Maka diwajibkan mereka bertobat dan tidak mengulangi masa lalu," kata Ustaz Liem. Para ulama pun sering menyadarkan untuk mengingat kebaikan orang lain dan melupakan keburukannya.

Bagi artis yang telah berhijrah dan sedang berproses menuju hijrah, Ustaz Liem memberikan kiatnya. "Pertama, mereka harus lebih sering bergaul dengan orang-orang saleh," ujarnya. Kedua, mereka harus meninggalkan lingkungan yang tidak baik. Ketiga, dalam berhijrah harus memantabkan hati, berniat untuk tidak mengulangi kesalahan pada masa lalu.

"Hijrah tidak hanya hijrah fisik, tetapi juga hijrah batin," ujarnya. Hijrah yang sebenarnya adalah hijrah dari berbuat amal yang tidak baik menjadi lebih baik.

Rasulullah bersabda, "Seseorang yang benar-benar hijrah adalah seseorang yang beruntung. Karena hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini."  rep:ratna ajeng tejomukti ed: hafidz muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement