Jumat 06 Jun 2014 13:00 WIB
zakat

STT Nurul Fikri dan Lazis PLN Godok Mahasiswa Dhuafa Jadi Ahli TI

Red:

Keluarga dhuafa kini bisa berharap anaknya menjadi sarjana yang ahli teknologi informasi (TI). Hal itu terlihat dalam seleksi peserta beasiswa Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK) yang diselenggarakan STT Terpadu Nurul Fikri dengan Lazis PLN.

"Kami menyeleksi ratusan calon mahasiswa yang berminat menjadi ahli TI. Persaingan ketat karena saat ini hanya 20 mahasiswa yang berhak mendapat beasiswa tiap angkatan. Mereka menghadapi tes administrasi, potensi akademik, dan psikologi. Kami juga mengecek langsung kondisi keluarganya," ujar Rusmanto Maryanto, Ketua STT Terpadu Nurul Fikri.

Program unik untuk kaum muda dhuafa ini sudah berlangsung dua angkatan. Kuliah jurusan Teknik Informatika selama dua tahun dipadu dengan kurikulum Kepesantrenan (Tahfizul Qur'an, Akidah, Akhlak, Fikih, dan bahasa Arab). Lulusannya akan mendapat sertifikat TI dan dibantu penyaluran kerja.

"Kami sangat bersyukur karena anak kami mendapat latihan keterampilan dan dicarikan pekerjaan yang tepat. Terlebih lagi, dapat pergaulan yang baik di pesantren," ungkap Kaliri, salah seorang orang tua peserta yang baru diwisuda angkatan kedua.

Sekretaris Direksi PT PLN Adi Supriono menyambut kerja sama Lazis PLN dengan STT Terpadu NF. "Program PeTIK ini sangat bermanfaat karena tak hanya meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri kaum muda. Tapi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan. Mahasiswa yang lulus dapat mengangkat kondisi keluarganya," papar Adi.

Perkuliahan angkatan ketiga akan dimulai pada Ramadhan. Selama ini, lokasi pesantren masih menyewa rumah. Saat ini, sedang dibangun asrama yang permanen di kawasan Pancoran Mas, Depok.

ed: hafidz muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement