Jumat 23 May 2014 13:43 WIB
tasawuf

Pantun Memperkaya Dakwah

Red:

oleh :Irwan Kelana--Dakwah merupakan upaya luhur tersampaikannya hidayah Allah kepada manusia. Dalam bahasa Arab, hidayah berasal dari akar kata yang sama dengan hadiah. Karena itu, menjadi tugas juru dakwah atau dai untuk dapat mengemas, membuat kemasan yang menarik, indah, dan lebih mudah memberi arahan pada jalan hidayah.

Seorang dai tidak hanya harus menguasai ilmu-ilmu syar’i (konten dakwah), tetapi juga perlu menguasai retorika dakwah dan komunikasi yang memikat bagi umat. Salah satu bentuk retorika dakwah tersebut adalah susunan kata-kata indah, memikat, dan berisi pesan-pesan dakwah dalam bentuk pantun.

Ustaz Taufiqurrahman merupakan seorang dai yang kerap menyisipkan pantun dalam setiap ceramahnya. Ia menjadikan pantun sebagai sarana memperkaya dakwahnya sehingga lebih indah dan menarik bagi para pendengarnya. Tak heran kalau ia dijuluki “Ustadz Pantun”. Pantun-pantun dakwah tersebut dikumpulkan dalam buku ini dan diberi judul Pantun Tausiyah (Pantau).

Buku ini tidak hanya memuat 99 pantuan tausiyah, tapi juga disandingkan dengan mutiara kata hikmah seperti "Es batu dimasukkan gelas/ Rasanya nikmat kalau ditambah gula/ Segala sesuatu kalau dikerjakan dengan ikhlas/ Pasti menghasilkan pahala".

Penulis lalu memperkaya pantun tersebut dengan mutiara kata hikmah dan hadis, “Ikut sertakan Allah di setiap aktivitas. Dengan dibuka basmalah, bukan hanya niscaya pertolongan-Nya hadir, juga menjadi tak ada yang sia-sia. Bagaimanapun hasilnya, pahala menjadi kadonya, dan itulah bukti sejati keimanan. “Siapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, sempurnalah keimanannya.” (HR Abu Daud) (hlm 14).

Contoh lain, "Pergi haji ke Kota Makkah/ Keimanan harus selalu melekat/ Kalau harta mau tambah barakah/ Jangan pelit untuk keluar zakat. Kualitas dan kuantitas harta paling indah adalah jika ia barakah… Selain sucikan harta, zakat adalah tangga aktif peningkat barakah harta.  “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR ath-Thabrani) (hlm 25)."

Secara keseluruhan, buku ini dibagi menjadi tiga tema utama, yaitu tentang hubungan dengan Allah SWT “Senandung taat kepada Allah”, ikatan cinta di rumah “Mihrab cinta bernama rumah” dan indah bersama sesama “Suara hati, suara sesama”. Penulis menegaskan, ketiga tema utama itu dapat mengantarkan para pembaca buku ini pada kesalehan sejati, yakni saleh kepada Allah, memikat di rumah, dan menawan bersama sesama.

Buku ini patut dibaca oleh setiap Muslim. Pembaca tidak hanya akan mendapatkan pantun-pantun yang indah, tapi juga insya Allah akan tercerahkan melalui ayat-ayat Alquran dan hadis pilihan. ed: hafidz muftisany

Judul: Pantau (Pantun Tausiyah)

Penulis: Ust Taufiqurrahman SQ

Penerbit: Haqiena Media

Cetakan: I, Februari 2014

Tebal:  122 hlm

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737631
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement