Selasa 18 Oct 2016 14:00 WIB

Casio For Education Mudahkan Anak untuk Bereksplorasi

Red:

Menandai kehadirannya di Indonesia, perusahaan teknologi asal Jepang, Casio, terus mengembangkan inovasi serta teknologi pada setiap produknya. Bukan hanya itu, perusahaan ini  juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam kehidupan masyarakat.

General Manager of Consumer Product Casio Japan, Yasuhiro Ito, menjelaskan, sebagai salah satu penyedia perangkat pendidikan, Casio memahami bagaimana kualitas pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Karena itu, melalui program Casio For Education, pihaknya ingin mendukung pembangunan generasi muda untuk mempunyai kompetensi tinggi dan sanggup bersaing.

 

"Sebagai wujud dari komitmen itu, kami ingin membantu proses belajar dengan menyediakan tools yang medukung, yaitu kalkulator. Casio memahami betapa pentingnya untuk membuat proses belajar jadi menyenangkan sehingga pelajar tak lagi hanya fokus pada kalkulasi, tetapi lebih banyak memiliki waktu untuk eksplorasi mathematical thinking," ungkapnya dalam media gathering di Jakarta.

Bekerja sama dengan para pengajar dan ahli pendidikan Indonesia, Casio menciptakan Casio FX-991 ID Plus yang merupakan kalkulator ilmiah pertama berbahasa Indonesia. Casio FX-991 ID Plus ini juga dibuat khusus untuk siswa sehingga semua notasi matematika dan isi di dalamnya telah disesuaikan dengan kurikulum SMP/SMA/SMK dan statistik dasar (perguruan tinggi) di Indonesia.

 

Casio menyadari, seiring dengan perubahan zaman, proses belajar pun ikut berubah, termasuk pembelajaran matematika. Jika dulu guru merupakan satu-satunya sumber pengetahuan, kini para pelajar dituntut lebih aktif dan kreatif dengan dukungan teknologi tanpa mengurangi proses belajar itu sendiri.

 

"Di masa kini, matematika tidak lagi menjadi satu subjek pelajaran. Matematika telah menjadi kesatuan dengan aspek keseharian. Melalui proses pelajaran matematika, siswa dirangsang untuk berpikir kritis, bereksplorasi, dan meningkatkan kemampuan problem solving dan penalaran dalam menggali masalah, memahami pertanyaan, atau memilih metode yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut," kata Guru Besar Matematika dari Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Widodo MS.      rep: Desy Susilawati, ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement