Selasa 21 Jun 2016 16:00 WIB

Mengembalikan Senyum Anak Indonesia

Red:

Senyuman tidak sekadar menarik kedua ujung bibir ke atas untuk membuat penampilan lebih menarik, tapi menjadikan perasaan lebih baik dan menularkan energi positif. Tapi, pada kenyataannya tidak semua orang, khususnya anak-anak di Indonesia dapat mengembangkan senyumnya akibat terhalang kelainan cleft lips atau bibir sumbing yang mereka miliki.

  

Di Indonesia, negara yang menduduki peringkat keempat dengan jumlah populasi lebih dari 249 juta jiwa, diperkirakan terdapat 9.500 anak pengidap bibir sumbing dan celah langit-langit yang terus bertambah setiap tahunnya. Faktanya, satu dari 1.000 kelahiran anak di Indonesia mengidap bibir sumbing dan celah langit-langit.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi anak usia 24 sampai 59 bulan yang mengidap satu jenis kelainan mencapai sebesar 0,53 persen. Dari angka itu, diperkirakan sebanyak 0,08 persen ditempati anak-anak yang mengidap bibir sumbing. Akan tetapi, angka estimasi tersebut tentunya sudah berkurang melalui operasi bibir sumbing yang diadakan bekerja sama dengan rumah sakit juga dengan bantuan praktisi ahli.

 

HaloDoc sebagai platform komunikasi yang mempertemukan dokter dengan pengguna memiliki misi untuk menyimplifikasi dunia kesehatan berinisiasi membantu mengembalikan senyuman anak Indonesia melalui program #SmileForLife.

 

CEO HaloDoc Jonathan Sudharta mengatakan, HaloDoc hadir sebagai solusi dunia kesehatan Indonesia. Di dalamnya juga terdapat Apotik Antar sebagai layanan antar obat yang cepat, aman, nyaman, bekerja sama dengan Smile Train dalam program #SmileForLife. Program ini bertujuan membantu anak-anak untuk tetap memiliki harapan melalui senyuman.

 

"Jangan biarkan senyuman dan rasa percaya diri mereka terhalang akibat memiliki kekurangan estetika dari wajahnya berupa cleft lips. Ini sebenarnya dapat diobati dengan cara melakukan operasi," ujarnya dalam siaran pers.

Program #SmileForLife diselenggarakan oleh HaloDoc melalui kegiatan operasi gratis bibir sumbing dan celah langit-langit. Program tersebut diharapkan dapat membantu mengembalikan rasa percaya diri anak-anak yang mengidap bibir sumbing dengan semangat baru. "Karena satu senyuman, mereka dapat membangun bangsa dan negara Indonesia untuk masa depan yang lebih baik," tambahnya.

Peresmian program #SmileForLife tersebut diadakan pada akhir Mei lalu  di RS Hermina Galaxy Bekasi, Jawa Barat. Acara tersebut mengundang 40 anak pengidap bibir sumbing yang telah direkrut melalui media sosial HaloDoc, Apotik Antar, dan Smile Train.

Donasi dan partisipasi yang diberikan untuk mendukung program operasi bibir sumbing gratis ini, yaitu berupa setiap interaksi dengan dokter ahli pilihan, pengguna melalui voice/video call menggunakan aplikasi HaloDoc, serta setiap transaksi pembelian melalui aplikasi Apotik Antar.

"Melalui program ini diharapkan dapat membangkitkan rasa peduli kita untuk dapat membantu mengembalikan rasa percaya diri anak-anak yang mengidap bibir sumbing," ujarnya.    rep: Desy Susilawati, ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement