Rabu 11 Jan 2017 16:00 WIB

Tas Menawan Buatan Tangan

Red:

Tas menjadi benda yang selalu dibawa sehari-hari dan tidak dapat dipisahkan untuk aktivitas setiap orang, terutama perempuan. Hampir dalam setiap kegiatannya ke luar rumah, perempuan tidak pernah lupa membawa tas dalam genggaman, bahu, atau punggungnya. Bisa dikatakan, salah satu arti tas bagi wanita adalah untuk penunjang berbagai aktivitasnya.

Meski saat ini tas sangat beragam model dan kegunaannya, tas buatan tangan (handmade) masih jadi idaman kaum hawa. Tas buatan tangan dinilai memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan tas yang diproduksi massal dengan menggunakan mesin.

Contohnya saja tas yang diproduksi oleh Liza Lestari, pemilik toko daring (online) di Instagram @lzacraft. Dia memproduksi tas tali kur yang dibuat dengan teknik simpul makrame. Menurutnya, tas tali kur menjadi idaman banyak orang karena nilai seninya yang tinggi.

Dari segi pengerjaannya, memang terbilang sederhana dengan mengandalkan jari jemari tangan. Namun, untuk menyelesaikan satu produk tas saja, dia membutuhkan waktu cukup lama.

Liza, yang sempat mengikuti kursus teknik makrame ini mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk satu tas ukuran 30 sentimeter (cm) sekitar lima hari. Sedangkan, tas ukuran lebih besar lagi membutuhkan waktu sekitar satu pekan untuk menyelesaikannya. "Lama pembuatan juga tergantung pada motif, kalau motifnya njlimet (rumit) butuh waktu lebih lama," kata Liza kepada Republika, Senin (9/1).

Tas-tas buatan tangan Liza diproduksi langsung dari kediamannya yang berlokasi di Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat. Tas tali kur yang diproduksi Liza biasanya berupa tas kosmetik, tas laptop, dan tas pesta. Dia juga menerima pemesanan tas dengan motif tertentu sesuai permintaan pelanggannya. Dari segi motif, dia biasanya mengembangkan motif makrame yang sudah ada.

Demi hasil yang maksimal, setiap satu tas dikerjakan oleh satu orang hingga selesai. Menurut dia, satu tas yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih dikhawatirkan membuat hasil akhir yang berbeda atau mungkin tidak sesuai dengan gambaran awal.

Tas tali kur buatan tangan Liza dijual dengan harga beragam mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu. Bahkan, jika dijual hingga ke luar negeri, untuk satu tasnya bisa dibanderol hingga jutaan rupiah.

Liza mengaku tas buatan tangannya telah terjual hingga ke sejumlah daerah di Indonesia. Selain untuk dipakai langsung oleh pembeli, dia biasanya menerima pesanan makrame dari sejumlah toko di Pulau Jawa untuk dipasarkan kembali.

Sementara itu, penjual tas di toko daring lainnya, Mardiana, mengaku membuat tas buatan tangan agar selalu diburu pembeli itu membutuhkan inovasi dan kreativitas, seperti produk tas yang ia jual melalui Intagram @cheloshop. Tema shabbychic yang dia pakai pada produknya merupakan tren tas yang saat ini tengah diburu konsumen.

"Dalam berinovasi, kami mengembangkan model tas dalam artian setiap minggu harus selalu membuat model baru," kata perempuan yang akrab disapa Diana ini.

Agar pembeli tidak bosan, tas-tas model lama diproduksi kembali dengan motif-motif baru. Selaku pemilik (owner), Diana memilih sendiri motif dan warna untuk tasnya. Selain itu, motif dan warna sedikit banyak juga ditentukan oleh permintaan konsumen. Menurut Diana, warna-warna yang cenderung gelap dan netral biasanya menjadi best seller.

Ada berbagai jenis tas yang ditawarkan oleh Diana di @cheloshop, mulai dari tote bag, clutch, sling bag, dan juga beberapa koleksi ransel. Bahan-bahan tasnya pun beragam, di antaranya kanvas, polyester, blackout, linen, dan juga katun. Agar lebih kuat, sebagian tas utamanya yang berukuran besar, diproses dengan bantuan mesin jahit.     rep: Retno Wulandhari, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement