Rabu 26 Oct 2016 16:00 WIB

Berburu Barang Mewah Sembari Berbagi

Red:

Menemukan barang mewah yang ditawarkan dengan harga terjangkau, pastilah memberi kepuasan tersendiri. Terlebih jika sebagian dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang mewah tersebut kemudian dialokasikan untuk kegiatan sosial membantu sesama.

Konsep inilah yang diusung oleh The Bride Dept dan Sparkling Society melalui The Closet Swap - Luxury & Bridal Market for A Cause. Bekerja sama dengan Kuningan City Mall, The Closet Swap hadir sebagai bazar pakaian dan barang bermerek second hand maupun yang belum pernah dipakai dari banyak selebritas dan tokoh berpengaruh.

Sebagian dana yang terkumpul nantinya akan disumbangkan untuk Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). "Kami ingin berkontribusi memberikan aksi nyata dan solidaritas dari kami kepada para perempuan hebat di Indonesia dalam memerangi kanker payudara," ujar founder dari Sparkling Society sekaligus penyelenggara The Closet Swap, Lia Kurtz, pekan lalu, di Jakarta.

Meski merupakan barang preloved, kualitas pakaian dan barang yang terdapat dalam The Closet Swap masih sangat terjaga. Lia mengatakan, kualitas minimal dari pakaian dan barang yang dijajakan dalam The Closet Swap minimal 90 persen.

Dari hasil penjualan tersebut, sebagian dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk mendukung pergerakan YPKI dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker payudara. "Akan kami donasikan sebanyak dua persen kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia," lanjut Lia.

Founder The Bride Dept sekaligus juga penyelenggara The Closet Swap, Putri Arinda, mengatakan, ada banyak jenis pakaian dan barang mewah yang siap memanjakan para pengunjung. Beberapa di antaranya ialah kebaya, sepatu, head piece, gaun pengantin, baju pesta, jam tangan, kalung, anting, dan berbagai aksesori.

Sebagian pakaian dan barang mewah tersebut berasal dari merek internasional ternama, seperti Chanel, Louis Vuitton, Dior, Hugo Boss, Christian Louboutin, Marc Jacobs, hingga Prada dan Gucci. Sebagian lainnya merupakan pakaian dan barang berkualitas karya anak bangsa.

Beberapa di antaranya berasal dari nama besar, seperti Biyan, Anne Avantie, Peggy Hartanto, hingga Ikat by didiet Maulana. "Ini sekaligus ingin mempromosikan barang-barang berdesain dan karya anak bangsa," kata Arinda.

Menurutnya, pakaian dan barang bermerek preloved yang ditawarkan di The Closet Swap memiliki kisaran harga dari Rp 1 juta hingga tidak terhingga. Salah satu yang memiliki harga tertinggi di The Closet Swap ialah kebaya Jawa beledu panjang yang berekor.

Kebaya ini memiliki nilai jual yang tinggi karena dibuat sesuai dengan pakem-pakem tradisional. Harga jual kebaya Jawa ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Friska Ruslim selaku co-founder Bride Dept sekaligus juga penyelenggara The Closet Swap, ide bazar pakaian dan barang mewah ini berawal dari datangnya bulan Oktober yang dikenal sebagai bulan peduli kanker payudara. Ia mengatakan, ada saatnya di mana barang mewah yang dikoleksi oleh seseorang tidak terpakai.

Daripada didiamkan saja, Friska menilai lebih baik jika barang mewah yang tidak terpakai tersebut dijual. Kemudian, sebagian dari penjualannya digunakan untuk kegiatan amal peduli kanker payudara.

Ide ini tak ayal menarik perhatian banyak selebritas dan juga tokoh berpengaruh untuk ikut berkontribusi dalam gerakan peduli kanker payudara ini. Beberapa selebritas dan tokoh berpengaruh yang turut menitipkan pakaian dan barang mewah miliknya untuk dijual di The Closet Swap ialah Rio Dewanto, Maudy Koesnaedi, Chacha Frederica, Novita Angie, Dave Hendrik, Rahmah Umayya, Alexandra Asmasoebrata, Glenn Fredly, hingga Teza Sumendra.

Entrepreneur dan desainer By Arra, Armita Hutagalung, menjadi salah satu influencer yang tergerak untuk ikut menitipkan pakaian dan barang mewah miliknya untuk dijual melalui The Closet Swap. Ia mengatakan, ada lima barang mewah berupa tas dan sepatu yang ia titipkan dalam bazar pakaian dan barang mewah ini.

Lebih memahami kanker payudara

Seluruh barang tersebut, kata Armita, merupakan barang-barang mewah yang ia sukai dan sayangi. Tapi, ia tidak ragu mengikhlaskan barang-barang tersebut demi bisa berkontribusi untuk YKPI dan gerakan peduli kanker payudara.

Menurut Armita, ia merasa lebih senang jika barang-barang kesayangannya dapat bermanfaat bagi lebih banyak orang. "Rasanya menjual barang yang kita sayang untuk YKPI itu senang karena kita bisa menjadi berkat untuk orang lain," ujarnya.

Armita berharap dengan adanya gerakan tak biasa ini, akan lebih banyak lagi masyarakat yang peduli dan lebih memahami kanker payudara. Dengan begitu, masyarakat, khususnya wanita, akan menjadi lebih peduli dan mewaspadai salah satu kanker terbesar di Indonesia ini.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar ikut mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Sparkling Society dan The Bride Dept ini. Selain menebar kepedulian dan solidaritas, Linda melihat The Closet Swap juga sangat menarik karena memungkinkan pengunjung berbelanja barang berkualitas sambil tetap mengedepankan sifat-sifat sosial.

Melalui kegiatan ini pula, Linda berharap semakin banyak masyarakat yang lebih peduli terhadap deteksi dini kanker payudara yang kini menjadi salah satu kanker terbanyak di Indonesia. Menurutnya, dengan deteksi dini, kejanggalan yang ada pada tubuh, khususnya di bagian payudara, dapat segera diketahui.

Kegiatan The Closet Swap akan diselenggarakan di Ground Floor Kuningan City Mall pada 27-30 Oktober. Selain bazar barang dan pakaian mewah, The Closet Swap juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti tutorial, workshop, hingga make-up class.    rep: Adysha Citra Ramadani, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement