Jumat 21 Oct 2016 11:00 WIB

Rumah Cantik Bergaya Shabby Chic

Red:

Memiliki rumah yang nyaman pasti menjadi impian semua orang. Tak hanya menjadi tempat tinggal, rumah kini menjadi lahan berekspresi bagi para pemiliknya.

Salah satu gaya dekorasi yang kini banyak diminati adalah shabby chic. Frasa ini terdiri dari dua kata, yaitu shabby dan chic yang berarti lusuh dan gaya.

Gaya shabby chic kental dengan warna-warna pastel yang teduh dan menenangkan, seperti pink, tosca, biru muda, putih gading, hijau muda, dan sebagainya. 

Selain ditentukan oleh warna dinding dan furnitur, kesan shabby chic juga dapat dimunculkan dari pernak-pernik yang digunakan. Mulai dari seprai, tirai, taplak meja, perkakas dapur, hiasan dinding, hingga lampu, semuanya akan makin dikuatkan dengan motif bunga-bunga yang menjadi ciri khas utama shabby chic.

Penjual dekorasi rumah bergaya shabby chic, Vina Dwiyanti, mengaku, permintaan produk bergaya shabby chic di toko daring miliknya, Shabby Chicstore, kini terus meningkat. Barang-barang ini makin diminati, terutama oleh ibu rumah tangga dan perempuan yang menyukai kesan feminim.

Mereka umumnya senang mendekorasi rumah atau kamar, kemudian mengunggah foto hasil karyanya di media sosial. Shabby Chicstore telah berjalan selama tiga tahun.

Walau sempat vakum karena kesibukan bekerja, Vina kini memutuskan menekuni bisnis ini lebih serius lagi. Ia menjual berbagai barang, mulai dari pajangan dinding, bingkai foto, piring hias, taplak meja, lampu hias, hingga perkakas dapur, seperti piring, tempat bumbu, mangkuk, kelengkapan prasmanan, dan sendok.

Peminat gaya shabby chic berasal dari berbagai daerah. Meski berada di Pekanbaru, Vina sering menerima pesanan dari daerah-daerah di luar Sumatra, seperti, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.

"Biasanya mereka suka karena lucu. Misalnya, jam dinding, ada yang bentuknya mirip kue. Motifnya juga cewek sekali," kata dia ketika dihubungi Republika, Rabu (19/10).

Produk yang ia jual dikirim dari Hong Kong. Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hinga Rp 2,5 juta. Barang yang paling digemari pembeli adalah satu set peralatan makan, yang terdiri dari piring, cangkir dan teko, mangkuk, serta sendok.

Ada pula motif yang sangat digemari. "Kalau di Instagram kita nyebut-nya Motif 7. Orang kalau beli itu terus, sampai stok tinggal sedikit. Warnanya pink dan bunganya besar-besar," katanya.

Di toko daring lainnya, Shabby pink, para pembeli juga menggemari barang pecah belah, seperti, mug, piring, cangkir, dan peralatan makan. "Saya awalnya memang berjualan mug. Sudah dua tahun. Tapi sampai sekarang masih banyak yang cari," ujar pemilik Shabby Pink, Yohana Purwanti.

Selain itu,Yohana juga menjual produk dekorasi lain, seperti bantal sofa, perlengkapan untuk mobil, tas kecil (pouch), tas kosmetik, peralatan makan, hingga tas laptop.

Barang-barang dari kain biasa ia buat sendiri. Sementara, barang pecah belah, seperti, piring, cangkir, teko, dan mangkuk diambil dari penyuplai.

Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 150 ribu. Ada juga produk dijual sepaket, misalnya kaleng tempat kue seharga Rp 160 ribu. Piring shabby dihargai Rp 35 ribu hingga Rp 55 ribu per buah, Rp 190 ribu per set kecil (isi empat), dan Rp 600 ribu untuk set besar (isi 16 buah).

Yohana juga menjual satu set aksesori mobil seharga Rp 170 ribu yang berisi aksesori sabuk pengaman (seat belt), setir mobil, bantal kepala (head rest), dan tempat tisu. Dalam sepekan, ia bisa menerima antara 35 hingga 140 pesanan.

Ia juga memberikan layanan khusus berupa penggantian apabila ada jahitan yang sobek dan ganti rugi 100 persen jika ada mug yang pecah dalam perjalanan. "Sebelum pengiriman biasanya kita sudah lakukan pengecekan agar tidak ada barang yang rusak," katanya.

Melihat produk shabby chic yang makin diminati, dalam enam bulan terakhir ia juga mengoperasikan toko di Purwokerto, Jawa Tengah. Menurut dia, ada beberapa produk yang dijual dengan harga lebih murah di tokonya. Ia juga berencana membuat laman khusus untuk mempermudah proses transaksi.      rep: Sri Handayani, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement