Jumat 23 Sep 2016 17:00 WIB

Apresiasi untuk Batik dan Kerajinan

Red:

Memasuki akhir pekan, pusat perbelanjaan sering dipilih masyarakat Jakarta untuk menghabiskan waktu liburannya. Namun, pada akhir pekan kali ini, ada alternatif tempat berbelanja lain yang bisa dikunjungi.

Melanjutkan sukses pameran tahunan sebelumnya, Indonesia Fashion & Craft (IFC) kembali digelar di Hall A-B, Jakarta Convention Center, 21-25 September 2016. Resmi dibuka Rabu (21/9) lalu, ada berbagai komunitas fashion Tanah Air yang siap meramaikan kegiatan ini.

IFC 2016 menampilkan kategori fashion dan kerajinan (craft) sebagai dua subsektor yang paling dominan dari sektor industri kreatif. Industri kreatif kini memang telah menjadi andalan ekspor di luar sektor migas Indonesia.

Di sektor fashion, IFC menampilkan aneka ragam busana dan aksesori batik segala motif, mulai dari etnik, kasual, sporty, hingga klasik. Selain itu, IFC 2016 juga mengangkat karya-karya busana tapis Lampung, songket, kain Lombok dan Bima, serta busana etnik nusantara lainnya.

Di sektor kerajinan, ditampilkan aneka ragam produk berbasis kayu, bambu, batu, kulit, dan gerabah. Berbagai karya yang ditampilkan hadir dengan finishing, model, dan desain yang kreatif.

Potensi karya busana dan kerajinan mancanegara juga hadir dalam IFC 2016. Pakistan dan Korea adalah dua negara yang ikut memamerkan berbagai karya dari negaranya di ajang ini.

Ketua Penyelenggara IFC 2016 Rizal Adiputra menjelaskan, pameran diikuti oleh 245 exhibitor yang merupakan representasi dari pelaku usaha fashion dan kerajinan. Meliputi 181 UKM swasta mandiri dan selebihnya adalah UKM binaan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, BUMN, pemprov, pemkot, dan pemkab, komunitas, dan asosiasi desainer.

"Sinergi para exhibitor di IFC 2016 ini diharapkan mampu meningkatkan apresiasi dan penggunaan aneka ragam produk fashion  dan craft untuk semua keluarga," ujar Rizal.

Peresmian pembukaan pameran disemarakkan dengan parade peragaan busana Maha Karya 28 desainer dari Komunitas Designer Etnik Indonesia (KDEI) dan penampilan enam komunitas pecinta busana etnik. Peragaan busana ini dilakukan sekaligus untuk merayakan Hari Batik Nasional.

Menurut Rizal, peragaan busana akan diadakan setiap hari, dengan bertemakan Indonesia berbasis nusantara. Selama pameran berlangsung, para pengunjung lFC 2016 akan dapat menyaksikan peragaan busana atau mengikuti talkshow yang mengangkat tema seputar dunia fashion.

Berbagai tema yang diangkat dalam talkshow, di antaranya, Etnik Glamour, Pesona Kain Batik Sasambo NTB, dan Pesona Batik Minang. Pada hari pameran terakhir, Ahad, 25 September 2016, akan digelar Kontes Keluarga Etnik Harmonis.

Parade peragaan busana didukung oleh 41 Perancang Busana Indonesia, termasuk anggota Komunitas Designer Etnik indonesia (KDEI) dan APPMl (Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).    rep: Rossi Handayani, ed: Setyanavidita Livikacansera

***

Wahana Berpromosi

Digelar sejak 2010, lFC 2016 hadir sebagai wahana promosi sekaligus apresiasi karya-karya fashion  dan kerajinan untuk turut berkontribusi pada peningkatan produktivitas industri kreatif. Diharapkan, sektor yang satu ini akan semakin berdaya saing di pasar domestik dan ekspor.

Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran-Kementerian Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Ahmad Zabadi mengungkapkan, dalam upaya peningkatan kualitas, UKM sebaiknya jangan hanya terbatas pada pelatihan dan pendampingan, tetapi juga promosi para pelaku, yang bisa melakukan tes pasar sekaligus eksplorasi yang ditampilkan kepada  publik.

"Kegiatan-kegiatan perlu digelar untuk membuka akses pasar baru—saling berbagi pengetahuan produk. Dengan begitu, produk unggulan bisa meningkatkan citranya," kata dia.

Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, para pelaku usaha memang dituntut harus kreatif dan memiliki jiwa entrepreneur. Dengan situasi lingkungan bisnis yang amat dinamis, kehadiran event seperti IFC 2016 akan mendorong aktivitas UKM-UKM dari sektor fashion dan kerajinan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.     ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement