Senin 02 May 2016 14:00 WIB

Membayar dengan Kode

Red:

Dewasa ini masyarakat sudah mulai familier dengan e-money atau pembayaran secara elektronik. Meski mulai banyak dipergunakan, masih tak sedikit pula yang enggan atau ragu untuk beralih dari uang berbentuk fisik ke penggunaan uang digital.

Berdasarkan studi yang dilakukan Accenture di wilayah Asia Pasifik, nilai investasi ke dalam bidang financial technology (fintech) selama sembilan bulan pertama pada tahun 2015 sudah mencapai 3,5 miliar dolar AS atau hampir empat kali lebih besar dari angka 880 juta dolar AS pada 2014.

Di negara berkembang seperti Indonesia, dengan tingkat penetrasi keuangan 35,8 persen, berdasarkan data Bank Dunia pada 2014, fintech dapat mengambil peran guna mempercepat perluasan jangkauan layanan keuangan.

Jika sebelumnya kita terbiasa menggunakan uang tunai ataupun kartu elektronik dalam bertransaksi, kini ada tren pembayaran baru. Yaitu, membayar atau bertransaksi hanya dengan cara memindai kode quick response (QR) barang yang akan dibeli.

QR merupakan bentuk evolusi dari barcode yang biasa kita lihat pada produk-produk belanjaan. Kemunculan cara pembayaran dengan QR memunculkan pula QR store.

Perusahaan layanan pembayaran digital, Dimo (Digital Money) Pay Indonesia, menghadirkan QR store ke Tanah Air karena metode pembayaran barang belanjaannya bisa dilakukan cukup dengan memindai kode quick response (QR).

Bekerja sama dengan Happy Fresh dan Orami, QR store ini turut diperkenalkan di acara Yay! Pay Day! (YPD) Pop Up Market dari akhir April sampai 4 Mei 2016 di Jakarta.

CEO Dimo Pay Indonesia Brata Rafly mengatakan, QR store merupakan konsep penjualan yang hadir untuk menggantikan toko fisik. Semua produk yang ditawarkan di toko ini juga telah dilengkapi dengan QR code statis dan label harga.

Konsep QR store, lanjutnya, juga dianggap sebagai strategi penjualan inovatif kepada masyarakat. "Pembelian produk dapat dilakukan dengan memindai QR code melalui aplikasi mobile yang mendukung sistem Pay by QR Dimo di ponsel pintar secara offline untuk kemudian diproses layaknya pembelian online," jelas Brata.

Ia menambahkan, produk yang sesuai deskripsi dan gambar yang ditampilkan di QR store akan segera dikirimkan ke alamat yang diinginkan. Semakin beragamnya strategi pemasaran dan penjualan diikuti pula dengan pilihan metode pembayaran barang belanjaan yang kian banyak.

Kemudian, sistem pembayaran QR store itu bisa dilakukan dengan dengan cara memindai kode QR atau Dimo menamakannya "Pay by QR." Penagihan Pay by QR ini dapat juga dilakukan dengan menampilkan QR code melalui print out struk belanjaan dari mesin electronic data capture (EDC), layar komputer, atau  stiker tempel seperti yang digunakan di QR store.

 

Bisa juga dilakukan secara langsung pada layar smartphone melalui layanan QR Cashier. Ajeng Mustika (21), salah satu pembeli yang pernah melakukan pembayaran dengan memindai QR code, mengakui, sistem pembayaran seperti ini cukup membantu, terutama bagi kaum urban yang sibuk. "Lumayan lebih efektif, cepat soalnya," kata Irma.

Menurutnya, dengan hanya memindai kode, pembayaran akan langsung selesai menggunakan saldo yang tersedia di aplikasi ponsel pintar kita.

Metode Pay By QR ini mulai diperkenalkan Dimo pada Februari 2016 lalu sebagai salah satu solusi yang aman, efisien, dan efektif bagi masyarakat Indonesia. Layanan ini dapat digunakan dengan merek ponsel pintar apa pun, lintas akun bank, dan diterima berbagai merchant yang telah bekerja sama dengan Dimo.

Didirikan pada 2013, Dimo telah bermitra dengan lembaga-lembaga perbankan ternama dan merchant di seluruh Indonesia. Saat ini layanan Dimo dapat diakses melalui aplikasi uang elektronik Uangku, Dompetku, ZimplePay, dan aplikasi mobile banking Simobi (Bank Sinarmas) serta menjangkau lebih dari 300 gerai perbelanjaan. rep: santi Sopia ed:Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement