Jumat 22 Jan 2016 19:47 WIB

Butik Kreatif Pencinta Hijab

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dunia mode Muslim di Indonesia tengah menjadi industri yang progresif. Nama-nama besar dari industri ini terus bermunculan, begitu juga para pendatang baru yang terus bermunculan.  

Untuk mewadahi perkembangan tersebut, sebuah toko konsep sekaligus departement store yang menyediakan beragam busana hijab, Hijab Dept, kini hadir di lantai empat Mal FX Sudirman, Jakarta. Ada sekitar 35 merek lokal yang ditawarkan, seperti Kivitz, Unique, Vivi Zubedi, Treimee, Covered Up, Uto, Deyn, Dua, Aka, dan Cozettes. 

Hijab Dept diiniasi tiga desainer Muslimah, Dian Permata, Indira Putri, dan Anis Saffira. Dian Permata yang merupakan CEO Hijab Dept menjelaskan, Hijab Dept menjadi wadah bagi para pebisnis dunia kreatif, terutama mode.

Hijab Dept terbuka bagi para pengusaha, baik yang telah dikenal luas, masih baru memulai usaha, ataupun yang sedang naik daun. "Hijab Dept hadir menawarkan ruang bagi pengusaha kreatif Muslimah, khususnya bagi mereka yang ingin brand-nya hadir secara fisik di pusat perbelanjaan," ujar Dian saat peluncuran Hijab Dept, Rabu (20/1), di Jakarta.  

Sebagian brand yang hadir di Hijab Dept memang telah lebih dulu kondang lewat bisnis daring. Brand yang ditawarkan, lanjut Dian, memiliki kriteria tertentu, yaitu inovatif, original, dan merupakan produk lokal. 

Salah satu brand yang hadir di Hijab Dept adalah Kivitz yang mengusung konsep stylish, tapi tetap syar'i dan cocok bagi wanita Muslimah urban. 

Sang pendiri, Fitri Aulia, mengungkapkan, Kivitz diperuntukkan bagi wanita dinamis. Warna busana yang dihadirkan cenderung elegan dan lembut disesuaikan dengan konsumen. "Setiap sekitar enam bulan sekali, Kivitz pasti mengeluarkan model baru," ujarnya.

Saat ini, Kivitz juga mengeluarkan abaya yang merupakan must have item bagi para Muslimah. Jika dulu abaya identik dengan warna hitam atau bentuk luaran saja, kini banyak perancang busana, termasuk Fitri, yang membuat abaya semakin bergaya.

Selain Kivitz, label Vivi Zubedi juga bisa menjadi pilihan penyuka abaya. Model yang satu ini memang belakangan menjadi hits, terutama di kalangan hijaber. 

Salah satu jenis yang paling banyak diminati adalah abaya yang dibubuhi kalimat bernapaskan Islam, seperti Jannah, Makkah, Pray, dan lainnya. Dengan desain yang idealis, sederhana, tapi berkelas, abaya bisa dikombinasikan untuk beragam acara.

Mulai dari untuk bekerja maupun santai. "Abaya jadi produk utama merek ini," kata Vivi. 

Satu lagi brand yang bisa dijadikan pilihan adalah Cozettes. Merek yang satu ini tepat bagi para penyuka warna-warna monokrom. Ayu Aryuli, salah satu owner brand yang didirikan tahun lalu ini berujar, sesuai namanya, Cozettes mengedepankan kenyamanan. 

Cozettes tak melulu mengikuti tren yang ada, tapi bukan berarti antiperkembangan. "Konsumen dewasa ini kebanyakan menyukai gaya maupun warna lebih sederhana," ujar Ayu.

Karena itulah, Cozettes didesain bagi wanita yang ingin tetap terlihat modis sehari-hari. Dress duyung sejauh ini masih menjadi favorit para konsumennya. 

Pendirian Hijab Dept telah direncanakan sejak awal 2015. Para inisiator mulai mencari tenant desainer lokal yang sesuai dengan visi dan misi Hijab Dept. 

Meski berkonsep butik fashion Muslimah, Hijab Dept juga menawarkan konsep dan program berbeda, yaitu mini inkubasi. Chief Creative Officer Anis Saffira mengatakan, mini inkubasi adalah program di mana pihaknya mengontrak tenant selama satu tahun. 

Setiap bulannya, akan ada tinjauan koleksi baru serta seleksi ketat pada model busana yang dikeluarkan para pemilik tenan. Tak sekadar menghadirkan toko Muslimah representatif dengan menggandeng brand lokal potensial, Hijab Dept juga ingin turut serta mengembangkan label tersebut. 

Perkembangan brand lokal senantiasa ditinjau agar suatu saat bisa dilepas untuk membangun tokonya secara mandiri.  Lebih dari itu, Hijab Dept akan menjadi manifestasi dalam membantu Muslimah creativepreneur yang siap menghadapi dunia industri retail yang sebenarnya. 

Harga berbagai merek hijab yang ditawarkan di Hijab Dept berkisar dari Rp 200 ribu sampai jutaan rupiah. rep: Santi Sopia, ed: Setyanavidita Livikacansera 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement