Kamis 15 Sep 2016 15:00 WIB

Misi Cirebon Sukseskan PON

Red:

Foto : Republika/ Wihdan  

 

 

 

 

 

 

 

 

Kolam renang Cathethrine Surya pascarenovasi di Komplek GOR Bima, Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/9). (Republika/ Wihdan)

 

Kedatangan obor api Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat di Kota Cirebon, Senin (5/9) lalu, menandai kesiapan gelaran pesta olahraga nasional empat tahunan itu di Kota Batik. Kesenian daerah khas Kota Cirebon, tari topeng, menyambut hangat kedatangan obor api PON. Cirebon menjadi titik ketiga yang dilintasi oleh api PON. Sebelum singgah di Cirebon, pada hari yang sama, api PON pertama kali dinyalakan di Kota Indramayu.

"Ini jadi bentuk sosialiasi kepada masyarakat tentang adanya PON XIX di Kota Cirebon. Kehadiran api ini ibaratnya seperti api semangat Jabar yang menyinari Kota Cirebon," kata Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis di Balai Kota Cirebon.

Api PON berasal dari api abadi di Desa Majakerta, Kabupaten Indramayu, yang dulunya ditemukan sekitar 1820 saat eksplorasi migas pada masa Belanda. Total, pawai api PON akan diarak sepanjang 1.005,6 kilometer di seluruh wilayah Jabar.

Kota Cirebon sendiri akan menjadi tuan rumah dua cabang olahraga (cabor), yakni selam kolam dan bulu tangkis. Dua arena (venue) berstandar internasional telah siap menggelar pesta olahraga seluruh provinsi Indonesia di kota terbesar di kawan pantai utara (pantura) itu.

Dua arena yang digunakan untuk PON XIX di Kota Cirebon adalah Gedung Olahraga (GOR) Bima dan Gelanggang Renang Catherine Surya. Seluruhnya berada di Kompleks Bima, Jalan By Pass, Kota Cirebon.

GOR Bima akan menggelar pertandingan cabor bulu tangkis pada 19-28 September 2016. Sedangkan, Gelanggang Catherine Surya akan menjadi tempat adu tanding selam kolam yang digelar pada 16-19 September 2016.

Nasrudin mengatakan, kedua arena tersebut sudah sangat siap digunakan, baik dari segi sarana maupun prasarana. Hanya beberapa alat kelengkapan lomba masih menunggu dari panitia pelaksana PON XIX untuk dipasang. "Semua tinggal dilengkapi untuk penyesuaian," kata dia.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon Dana Kartiman menjelaskan, kesiapan penyelanggaraan PON XIX di kotanya sudah memasuki tahap rampung. Namun, dia mengakui, alat-alat belum dipasang dan baru akan dipasang menjelang hari pertandingan.

"Khawatirnya ada pencurian kalau dari jauh hari dipasang," kata dia kepada Republika.

Utuk GOR Bima, kesiapan dari tempat olahraga yang dibangun pada 1972 ini tinggal proses penyempurnaan. Dijelaskannya, sejumlah aspek pendukung agar perhelatan cabor bulu tangkis sukses sudah dilakukan.

Pertama, daya listrik di GOR tersebut dinaikkan dari 13 ribu watt ke 25 ribu watt. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menopang sejumlah sarana yang baru dipasang, seperti pendingin udara (AC), penerangan, dan peralatan elektronik lainnya.

Kedua, peningkatan pencahayaan dengan menambah jumlah lampu menjadi 54 yang masing-masing berkekuatan 400 watt. Ketiga, untuk membuat sirkulasi udara di dalam GOR tersebut baik, telah dipasang 30 pendingin udara (AC). "Yang terakhir, pemasangan karpet untuk tanding," katanya.

Dana menegaskan, GOR dengan kapasitas penonton mencapai 4.000 tempat duduk ini sudah teruji untuk menggelar kejuaraan besar sekelas PON. Hal ini berangkat dari pengalamn GOR Bima yang dalam setahun terakhir menghelat tiga kompetisi besar bertaraf nasional, yakni kelas anak-anak dan remaja Piala Milo, kelas amatir menuju pro oleh PB Djarum, dan paling bergengsi Sirkuit Nasional (Sirnas).

Awalnya, PB PON akan menggunakan GOR KONI yang berada di Kota Bandung. Hanya saja, penyelenggara PON XIX melihat GOR Bima lebih siap dengan pengalaman sukses menggelar ragam kompetisi.

"Lalu, turun SK Gubernur pada Desember 2015, kami ditunjuk. Saya dapat telepon dari Dinas Olahraga provinsi, saya jawab siap," kata dia.

Pantauan Republika, GOR Bima terlihat megah dengan ornamen patung tokoh pewayangan "Bima" yang berdiri tegak di gerbang masuk. Bangunan GOR setinggi 10 meter itu tampak kian "wah" dengan ditopang lahan parkir yang luasnya mencapai dua kali lapangan sepak bola. Saat masuk ke dalam GOR, hawa panas Kota Cirebon yang berada di pesisir pantai seketika hilang dengan banyaknya alat penyejuk di dalam bangunan.

Nantinya, GOR tersebut akan menjadi saksi diperebutkannya tujuh emas, tujuh perak, dan tujuh perunggu dari tujuh nomor yang dipertandingkan.

Mempercantik Catherine Surya

Arena untuk cabor kolam tak pernah terbayangkan akan digelar di Kota Cirebon. Dana Kartiman mengatakan, sebelum 2014 lalu resmi ditunjuk untuk menggelar cabor senam kolam, Catherine Surya tak secantik saat ini.

"Catherine Surya sudah 12 tahun vakum saking tidak terpakainya, bahkan beberapa tahun lalu sebuah stasiun TV swasta pernah menggelar acara horor," kata Dana, belum lama ini.

Terbengkalainya Catherine Surya kala itu karena biaya perawatan tak sebanding dengan pemasukan. Selain itu, penanggung jawab gelanggang yang dibangun satu kompleks dengan GOR Bima ini bukanlah Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon.

"Akhirnya, tahun lalu kami ambil alih dan sekarang hasilnya kami bersyukur punya gelandang renang top," kata dia.

Dana mengatakan, Catherine Surya kini dilengkapi dengan dua tribun penonton yang bisa menampung ribuan orang. Ada tiga kolam di dalam gelanggang tersebut. Satu kolam utama, satu untuk lompat indah, dan lainnya kolam pembersih. Terdapat 10 tempat loncat memulai start renang di kolam utama. Sedangkan, di kolam lompat indah, terdapat bidang tinggi yang terbagi atas empat tingkatan. Plus, ruang pemeriksaan doping yang dilengkapi alat-alat berstandar dunia.

"Air di dalam kolamnya juga standar internasional, Dinas Kesehatan dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon dilibatkan untuk menjaga kebersihan dan kadarnya. Jangan sampai atlet-atlet merasakan perih karena airnya," kata Dana.

Catherine Surya akan menjadi tempat diperebutkannya 22 emas, 22 perak, dan 22 perunggu dari 16 nomor yang dipertandingkan. Total, ada 80 atlet yang terlibat dalam perebutan medali tersebut. rep: Gilang Akbar Prambadi  ed: Friska Yolandha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement