RIO DE JANEIRO--Sejarah tercipta pada gelaran Olimpiade Rio 2016. Negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik, Fiji, berhasil meraih emas dari cabang rugbi setelah mengalahkan Britania Raya dengan skor akhir 43-7.
Vatemou Ravouvou berhasil membawa Fiji memenangi medali emas. Catatan ini sekaligus menjadi sejarah emas pertama bagi negara dengan jumlah imigran India dan Pakistan terbanyak.
Dominasi negara dengan jumlah penduduk hanya sepersepuluh dari warga Jakarta ini telah terlihat sejak awal pertandingan. Joshua Toisuva menjadi aktor berikutnya dalam kemenangan bersejarah ini. Tuisova bergerak layaknya tank. Pemain ini mampu mengadang lawan dan berlari cepat untuk mempertahankan bola.
Tuisova tidak terlalu tinggi dan besar, tetapi membuat pemain lawan berpikir dua kali saat menerima adangannya ketika berlari. Pemain ini telah membuat setidaknya tiga orang pemain lain tidak mampu melanjutkan pertandingan seusai menerima adangannya.
"Saya bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan kita kesempatan untuk menang dalam perhelatan termegah seperti Olimpiade ini, kata Tuisova seusai pertandingan seperti dilansir CNN, Jumat (12/8). Kesuksesan Fiji tak terlepas dari usaha keras sang pelatih, Ben Ryan, yang telah mengajarkan tim selama tiga tahun dan menanamkan kedisiplinan dalam permainan mereka.
Pelatih 44 tahun asal Inggris tersebut menilai bahwa hasil ini tercipta dari semangat yang besar dan keinginan untuk menang. Pasalnya, sang pelatih diberi tahu oleh Perdana Menter Frank Bainimarama bahwa hanya medali emas yang akan memperkenalkan kita kepada seluruh dunia.
Setiap orang di negara ini (Fiji) memiliki harapan yang sama, yaitu memenangkan emas di Olimpiade Rio! ujar Ryan. Lebih lanjut, Ryan memberikan apresiasi atas usaha para pemainnya dan mungkin mereka akan berada di halaman depan surat kabar nasional (di negaranya).
Pada sisi lain, euforia sangat terlihat di jantung Kota Suva, ibu kota dari Fiji. Masyarakat tumpah ruah ke jalan merayakan pesta kemenangan medali emas tim rugbi.
Para pegawai dan juga sekolah diliburkan hanya untuk menyaksikan pertandingan final negaranya. Ini adalah sebuah prestasi terbaik yang pernah kami miliki, mengalahkan Inggris pada partai final. Aktivitas di sini pun diliburkan dan kami sedang menunggu para pahlawan untuk pulang ke kampung halaman, kata salah satu warga sekitar Kota Suva sebagaimana dilansir the Guardian.
Perdana Menteri Fiji Bainimarama juga mengusulkan bahwa akan ada libur nasional untuk merayakan kemenangan bersejarah mereka. Kami akan menyambut mereka dengan rasa bahagia dan kita semua (masyarakat Fiji) bangga memiliki mereka, ujarnya.
Perjalanan Fiji menuju final tidak bisa dibilang mudah sejak awal turnamen. Negara yang terletak jauh di Samudra Pasifik ini sempat kesulitan menghadapi pertandingan perdananya saat melawan Amerika Serikat.
Selain emas pertama di Olimpiade, raihan ini juga menjadi medali perdana bagi Fiji di Olimpiade Rio 2016. Dengan perolehan satu emas, Fiji kini berada di posisi ke-31 klasemen sementara dan berada di atas Indonesia yang menempati posisi ke-39. rep: Anggoro Pramudya, ed: Muhammad Iqbal
Ikuti Whatsapp Channel Republika
