Selasa 26 Jul 2016 15:00 WIB

IOC Tepis Sanksi Bagi Seluruh Kontingen Rusia

Red:

SWISS -- Rusia bisa selamat dari sanksi larangan ikut dalam Olimpiade Rio 2016. Komite Olimpiade Internasional (IOC) menolak rekomendasi yang melarang seluruh atlet dari Negeri Beruang Merah untuk ambil bagian dalam ajang Olimpiade Rio, menyusul terbongkarnya skandal doping.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, badan tertinggi olimpiade itu tak bisa menerapkan sanksi massal untuk seluruh atlet satu negara. Karena itu, dia mengatakan, IOC menyerahkan penerapan sanksi untuk Rusia berdasarkan pemberian hukuman dari masing-masing induk olahraga.

"Kami berpendapat cara ini menjadi adil. Di satu sisi ada keinginan dan kebutuhan untuk menerapkan tanggung jawab kolektif dan juga untuk mendapatkan keadilan bagi individu para atlet (dari Rusia)," kata Bach, seperti dilansir BBC Sport, Senin (25/7).

Dia menambahkan, IOC hanya akan memberikan batasan tegas dan kriteria keta bagi setiap atlet dari Rusia yang akan berpartisipasi dalam Olimpiade 2016.

Sebelumnya, status Rusia terancam dicoret dari kepesertaan Olimpiade Rio setelah terkuaknya skandal doping yang dilakukan dengan cara sistematis oleh negara itu. Investigator Kanada, Richard McLaren, mengungkapkan, Rusia telah menjadi sponsor utama penggunaan doping bagi para atletnya, dalam rentang periode olahraga 2011 sampai 2015.

Terkuaknya skandal itu sempat mengancam pelucutan perolehan sejumlah rekor dan medali emas milik para atlet Rusia saat Olimpiade London 2012 lalu. Skandal tersebut pun mendesak IOC mencoret seluruh atlet asal Rusia yang akan berkompetisi di ajang pesta olahraga lima tahunan itu, di Rio De Janeiro Agustus mendatang.

IOC pun didesak agar mengingatkan Komite Olimpiade di Brasil untuk melarang seluruh pejabat dari Rusia terlibat dalam setiap aktivitas gelaran olahraga tersebut. Sementara itu, dari Moskow, Komite Olimpiade Rusia (ROC) tegas menolak rekomendasi pelarangan tampil seluruh atlet Rusia di Olimpiade Rio tahun ini.

Walau begitu, IOC telah memutuskan sanksi larangan kepada atlet atletik Rusia untuk mengikuti Olimpiade Rio. Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko, seperti dilansir kantor berita TASS mengakui bahwa keikutsertaan Rusia di cabang atletik bisa dipastikan batal.

Reuters melaporkan, Pengadilan Arbitrase Olahraga menolak banding Rusia terhadap larangan bagi seluruh tim atletik Rusia mengikuti Olimpiade karena masalah doping. Dengan keputusan ini, hampir bisa dipastikan Negara Beruang Merah akan menjalani sanksi di cabang atletik.

"Hanya satu persen peluang Rusia untuk tampil di cabang atletik Olimpiade Rio," kata Mutko, seperti dilansir Reuters.

Sebelumnya, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) merekomendasikan agar Komite Olimpiade Internasional dan Komite Paralimpiade menjatuhkan sanksi, berupa larangan bagi seluruh atlet Rusia untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro Agustus 2016.

Seruan ini juga mendapat dukungan dari sejumlah negara. Amerika Serikat dan Kanada menjadi negara yang paling kencang menyerukan sanksi larangan tampil kepada Rusia di seluruh cabang pada Olimpiade 2016.

rep: Bambang Noroyono, ed: Abdullah Sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement