Selasa 26 Jul 2016 15:00 WIB

Menpora Minta Maaf Terkait Nasib Rio di F1

Red:

JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi hanya bisa pasrah tentang nasib pembalap Indonesia di Formula One (F1), Rio Haryanto. Pembalap muda asal Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), itu terancam akan mengakhiri debutnya sebelum musim balapan tahun ini berakhir.

Pendanaan menjadi penyebab utama, pembalap 23 tahun itu dipaksa mencecap balapan hanya sampai setengah musim. "Secara pribadi, saya (sebagai menteri) mohon maaf kepada Rio karena tidak bisa membantu (pendanaan)," kata Imam saat dijumpai di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (25/7).

Imam mengatakan, dirinya sudah berupaya habis-habisan membantu pendanaan agar Rio tetap bisa tampil penuh selama satu musim di balapan F1. Upaya tersebut dilakukan dengan banyak cara, termasuk lewat mekanisme penganggaran negara (APBN) dan mengundang kerja sama antarkementerian dan badan usaha milik negara.

Namun, Imam menjelaskan, upaya tersebut belum mampu menutupi pendanaan yang diwajibkan untuk Rio. Penganggaran lewat APBN pun, kata Imam, harus terganjal persetujuan dewan dan regulasi penggunaan uang negara, juga opini negatif masyarakat. "Kita (Kemenpora) sudah habis-habisan dengan segala cara maksimal. Tapi, hasilnya kita lihat sampai hari ini (belum mampu)," ujarnya.

Imam pun berharap, dalam sisa tenggat waktu keputusan Rio ada yang mampu memberikan jalan keluar. Terutama dari sponsor swasta yang bersedia membantu pendanaan untuk satu-satunya pembalap F1 wakil Indonesia tersebut. "Semoga dalam satu dua hari ini ada kejutan," ujarnya.

Tim F1 Manor Racing akan memutuskan nasib Rio pada Rabu (27/7) mendatang.

Bambang Noroyono, ed: Abdullah Sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement